Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korban Tewas Akibat Kerusuhan di Penjara Ekuador Capai 79 Orang

Ratusan petugas polisi dan personel militer dikerahkan setelah perkelahian terkoordinasi antara geng-geng yang bersaing pecah di penjara dengan level keamanan maksimum.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah narapidana yang tewas dalam kerusuhan di tiga penjara terpisah di Ekuador minggu ini telah meningkat menjadi 79, menurut pihak berwenang setelah mereka mendapatkan kembali kendali atas fasilitas tersebut.

Ratusan petugas polisi dan personel militer dikerahkan setelah perkelahian terkoordinasi antara geng-geng yang bersaing pecah di penjara dengan level keamanan maksimum pada Senin (22/2/2021) malam lalu.

Pihak berwenang mengatakan, geng-geng itu memulai pertempuran memperebutkan kepemimpinan dalam sistem penjara pada Desember ketika seorang pemimpin Los Choneros, yang dianggap sebagai geng paling kuat, terbunuh di sebuah pusat perbelanjaan beberapa bulan setelah dibebaskan.

Presiden Ekuador Lenin Moreno mengatakan, Selasa  (23/2/2021), adalah "hari yang tragis bagi negara"- karena puluhan tahanan pertama kali dilaporkan tewas dan menyalahkan kelebihan populasi dalam sistem penjara, serta kurangnya personel dan sumber daya, atas kekerasan tersebut.

Dalam pesan sebelumnya, dia menyatakan ucapan belasungkawa kepada keluarga mereka yang terbunuh dan berjanji untuk meminta pertanggungjawaban mereka.

"Apa yang terjadi kemarin bukanlah kebetulan," kata Moreno dalam sebuah video yang diposting di Twitter seperti dikutip Ljazeera.com, Kamis (25/2/2021).

Kerusuhan itu diorganisir dari luar penjara, diatur oleh mereka yang berselisih tentang kepemimpinan dan perdagangan narkoba di seluruh wilayah.

Badan nasional yang bertanggung jawab atas penjara (SNAI) mengatakan, 37 narapidana tewas di kota pantai Pasifik Guayaquil. Tiga puluh empat lainnya tewas di Cuenca, kota terbesar ketiga Ekuador, dan delapan tewas di pusat kota Latacunga.

Fasilitas tahanan tempat kerusuhan terjadi menyumbang 70 persen dari populasi penjara di negara itu.

Pada hari Selasa (23/2/2021), tayangan televisi menunjukkan beberapa tahanan melompat dari tembok tinggi dan yang lainnya membuka paksa pintu penjara tetapi polisi dan militer menghentikan mereka.

SNAI menyatakan semua yang tewas selama kerusuhan itu adalah tahanan.

.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper