Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Risma Segera Bangun Rusunawa bagi Pemulung di Jakarta dan Bekasi

Satu blok rusunawa tersebut masing-masing akan dibangun 100 unit kamar. Pembangunan tersebut dilatarbelakangi pendapatan para pemulung yang tidak mencukupi untuk menyewa rumah kos di ibu kota.
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat meninjau perekaman data kependudukan warga marjinal di Gedung Kemensos di Jakarta, Rabu (13/1/2021)./Antara
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat meninjau perekaman data kependudukan warga marjinal di Gedung Kemensos di Jakarta, Rabu (13/1/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) RI bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera membangun rusunawa bagi para pemulung di wilayah Bekasi dan Jakarta.

"Kementerian PUPR sudah menyanggupi dan akan membangun dua blok rusunawa di Bekasi dan Jakarta," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini saat peresmian sentra kreasi atensi dan peninjauan lokasi rencana pembangunan rusunawa bagi eks pemulung dan tunawisma di Balai Karya Pangudi Luhur yang dipantau di Jakarta, Kamis (18/2/2021).

Risma, panggilan akrab Mensos, mengatakan satu blok rusunawa tersebut masing-masing akan dibangun 100 unit kamar. Pembangunan tersebut dilatarbelakangi pendapatan para pemulung yang tidak mencukupi untuk menyewa rumah kos di ibu kota.

Eks Wali Kota Surabaya tersebut mengaku mendatangi sejumlah pemulung dan menanyakan rata-rata pemasukan mereka per hari, yakni sekitar Rp30.000.

"Saya wawancara mereka, rata-rata pemasukannya per bulan hanya Rp450 ribu," katanya.

Dengan jumlah pendapatan tersebut para pemulung tidak mungkin menyewa rumah kos karena hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok saja.

Risma berharap jika rusunawa tersebut sudah selesai dibangun, dapat membantu para pemulung menghemat pengeluaran biaya sewa tempat tinggal.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Surabaya dua periode tersebut mengatakan Kemensos juga memberdayakan para istri pemulung, pemulung perempuan serta korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) untuk menghasilkan berbagai usaha kuliner, sehingga bisa meningkatkan taraf perekonomian mereka.

"Mereka kita latih dan ajarkan yang dibantu Surabaya Hotel School," ujarnya.

Para istri pemulung, pemulung perempuan hingga perempuan korban KDRT dilatih agar memiliki keterampilan di bidang kuliner, tujuannya, setelah mendapatkan pelatihan mereka bisa mandiri atau berdikari serta bisa meningkatkan taraf hidup yang jauh lebih baik dari sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper