Bisnis.com, JAKARTA - Hasil sementara pemilu regional Spanyol kemarin menunjukkan partai-partai separatis Katalunya berhasil mempertahankan mayoritas di parlemen dan memenangkan lebih dari 50% kursi di tengah ancaman pandemi Covid-19.
Hasil pemilu itu memicu perdebatan yang terus berlanjut mengenai kemerdekaan wilayah Katalunya dari Spanyol. Pada 2017, Katalunya sempat mendeklarasikan kemerdekaannya dari Spanyol walaupun kemudian digagalkan pemerintah.
Hasil jajak pendapat menurut TV3 Catalunya dan Catalunya Ràdio yang dirilis ketika pemungutan suara berakhir pada Minggu (14/2/2021) pukul 20.00 menunjukkan, bahwa untuk sementara partai Sosialis Catalan (PSC) yang berserikat akan memenangkan 34-36 kursi, dan menjadi bagian suara terbesar.
Partai-partai pro-kemerdekaan akan memenangkan pemilu setidaknya 73 kursi, sehingga memberi mereka mayoritas kursi di parlemen dengan 135 kursi Katalunya.
Diperkirakan, 36-38 kursi diraih Catalan Republican Left (ERC), 30-33 untuk partai Together for Catalonia, tujuh untuk Partai Persatuan Populer (Piala), dan dua untuk partai Catalan European Democratic.
Jajak pendapat tersebut memperkirakan partai sayap kanan Vox akan memperoleh enam hingga tujuh kursi, sementara Partai Rakyat yang konservatif tampaknya akan kembali tampil suram dan hanya memenangkan empat hingga lima kursi.
Baca Juga
Pemungutan suara tersebut dilakukan setelah September lalu pimpinan separatis kawasan itu, Quim Torra, dicekal dari jabatannya karena menampilkan simbol pro-kemerdekaan di gedung-gedung publik selama kampanye pemilihan umum 2019.
Pemungutan suara akan menjadi barometer lain dari kekuatan gerakan kemerdekaan. Hingga saat ini, partai pro-kemerdekaan tidak pernah berhasil memenangkan 50 persen suara. Jika jajak pendapat Minggu malam benar, mereka dapat mengambil 52,7 persen, naik dari 47,5 persen empat tahun lalu
Pemilu hari Minggu (14/2/2021) terjadi hampir tiga setengah tahun setelah pemerintah daerah pro-kemerdekaan dari presiden Carles Puigdemont saat itu menjerumuskan Spanyol ke dalam krisis politik terburuknya dalam beberapa dekade dengan menentang peringatan berulang-ulang dari pemerintah Spanyol. Mereka mendorong referendum sepihak.
Akan tetapi, isu kemerdekaan Katalunya memudar selama dua tahun terakhir karena perpecahan tumbuh antara faksi-faksi separatis.
ERC lebih menyukai strategi yang lebih moderat dan bernegosiasi untuk mencapai kemerdekaan, tetapi Together for Catalonia telah memilih pendekatan yang lebih konfrontatif untuk mempertahankan tekanan pada pemerintah pusat dan menjaga basisnya tetap termotivasi.