Bisnis.com, JAKARTA - Eks Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal dilaporkan atas dugaan pencemaran nama baik Fredy Kusnadi yang disebutnya sebagai dalang sindikat tanah yang mengalihkan sertifikat tanah tanpa sepengetahuan pemiliknya.
Akibat unggahannya di media sosial Twitter, mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat dilaporkan Tonin Tachta, kuasa hukum terduga korban pencemaran nama baik, Fredy Kusnadi.
“Pencemaran nama baik itu berkaitan dengan cuitan Dino di akun Twitter pribadinya,” kata Tonin kepada Tempo, Minggu (14/2/2021).
Berdasarkan pantauan Bisnis, pendiri dan ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) ini pekan lalu terus mengunggah pernyataan di akun Twitter miliknya, @dinopattidjalal. Pernyataannya terkait sindikat tanah pertama kali diunggah Selasa (9/2/2021) 20.00 WIB.
Saat itu, dia mengingatkan masyarakat akan adanya mafia tanah yang patut diwaspadai masyarakat. Pasalnya, Dino mengatakan bahwa sertifikat rumah milik ibunya ternyata telah beralih nama di Badan Pertanahan Nasional (BPN) tanpa akta jual beli atau AJB.
Setelah ramai diperbincangkan warganet, pihak kepolisian sempat mengeluarkan pernyataan bahwa tersangka pencurian dan penggelapan sertifikat tanah milik ibunda Dino Patti Djalal saat ini sedang menjalani hukuman penjara. Hal itu diungkapkan Kasubdit Harta dan Benda (Subdit Harda) di Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Dwiasi Wiyatputera, seperti dilansir Antara, Rabu (10/2/2021).
Baca Juga
Namun pada hari yang sama, Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal angkat bicara terkait penjelasan pihak kepolisian itu. Dia menyatakan bahwa para tersangka tersebut bukan dalang sindikat tanah yang menipu ibunya.
Oleh karena itu, Dino meminta aparat kepolisian sungguh menindak dalang mafia tanah tersebut. Jangan sampai, tegasnya, negara kalah dari sindikat tanah.
Teranyar, Dino kembali mengunggah sebuah utasan yang berisi sejumlah pernyataan pada Kamis (11/2/2021) 12.11 WIB. Dia bahkan menyebut nama Fredy Kusnadi yang menurutnya menjadi dalang sindikat tanah dan pernah ditangkap aparat kepolisian pada 11 November 2020.
Dino mengaku bahwa informasi penangkapan Fredy Kusnadi itu didapatkan sendiri dari kesaksian sejumlah satpam di lokasi penangkapan.
"Anehnya, peristiwa penangkapan dan pembebasan dalang Fredy Kusnadi ini tidak pernah disampaikan kepada sy / keluarga korban. Nama dalang Fredy Kusnadi juga tidak pernah disebut2 kpd korban," tulisnya di akun Twitter tersebut.
Update MafiaTanah: Ternyata polisi pernah tangkap dalang sindikat tanah a.n. Fredy Kusnadi tgl 11 Novembr 2020 jam 9 malam.
— Dino Patti Djalal (@dinopattidjalal) February 11, 2021
Nmn setlh dibawa ke PoldaMetro, malam itu juga sang dalang dibebaskan tanpa proses hukum yg transparan+jelas. Setelah itu, dalang tsb kabur dr rumahnya.
Dino pun menyorotir proses hukum yang berjalan atas kasus tersebut. Dia meyakini penangkapan tersebut didasarkan atas atas pengakuan tersangka lain yang sebelumnya terjaring operasi tangkap tangan.
"Utk diketahui, dalang sindikat Fredy Kusnadi juga terlibat dalam upaya penipuan sertifikat minimal 2 rumah Ibu saya lainnya, dan bukti-buktinya sangat jelas. Fredy juga bagian dr sejumlah dalang lain dalam komplotan mafia tanah ini," lanjutnya dalam utasan tersebut.
Utk diketahui, dalang sindikat Fredy Kusnadi juga terlibat dalam upaya penipuan sertifikat minimal 2 rumah Ibu saya lainnya, dan bukti-buktinya sangat jelas. Fredy juga bagian dr sejumlah dalang lain dalam komplotan mafia tanah ini.
— Dino Patti Djalal (@dinopattidjalal) February 11, 2021
Dalam utasan itu, Dino pun meminta Polri untuk mengusut perkara itu. Pasalnya, menurut dia, ada banyak sekali anggota masyarakat yang menjadi korban sindikat tanah.
"Dgn perkembangan baru ini, sy minta perlindungan dr Kapolda. Tapi kl tidak diberi perlindungan juga tidak apa2, asal hukum ditegakkan dgn murni. Sy, dan rakyat, akan menangis jikalau polisi tidak bisa melawan mafia tanah. Kalau bukan polisi yang membela kami, siapa lagi ?"
Dgn perkembangan baru ini, sy minta perlindungan dr Kapolda. Tapi kl tidak diberi perlindungan juga tidak apa2, asal hukum ditegakkan dgn murni. Sy, dan rakyat, akan menangis jikalau polisi tidak bisa melawan mafia tanah. Kalau bukan polisi yang membela kami, siapa lagi ?
— Dino Patti Djalal (@dinopattidjalal) February 11, 2021
Utasan itu pun akhirnya menjadi dasar terduga korban pencemaran nama baik, Fredy Kusnadi untuk mempolisikan Dino Patti Djalal.
Namun, Dino menegaskan siap melawan laporan pihak Fredy Kusnadi tersebut. Dia pun mengaku tak gentar telah dilaporkan ke polisi oleh Freddy Kusnadi, orang yang disebutnya sebagai mafia tanah.
"Sama sekali tidak gentar. Suruh bawa seribu dalang saya akan lawan," kata Dino kepada Tempo, Minggu (14/2/2021).
Dino justru mengaku bersyukur bahwa akhirnya Fredy menampakkan diri melalui laporan tersebut. "Alhamdulillah, sang siluman sindikat akhirnya mulai keluar dari persembunyiannya. Nampaknya para dalang sindikat sudah mulai panik," ujarnya.