Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Wakil Presiden RI hari ini sedang menjadi pemberitaan terkait pernyataannya tentang kritik.
Sementara itu, dalam pernyataannya saat menghadiri peluncuran program baru FPKS bertajuk "Mimbar Demokrasi dan Kebangsaan", di Jakarta, Jumat (12/2/2021), JK antara lain berbicara tentang oposisi dan demokrasi.
JK menilai, seperti dikutip Antara, partai oposisi adalah bagian yang penting dalam menjaga keberlangsungan demokrasi di Indonesia.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Muhammad Jusuf Kalla saat menjadi pembicara dalam peluncuran program baru FPKS tersebut.
JK hadir sebagai narasumber utama beserta pakar politik LIPI Siti Zuhro. Dalam paparannya JK menyatakan bahwa demokrasi harus dapat menjaga kepentingan dan hak-hak rakyat.
JK menilai pentingnya profesionalisme pemerintahan agar demokrasi membawa manfaat bagi rakyat sehingga jika tidak terwujud maka demokrasi akan terus menuai kritik.
Baca Juga
JK juga menegaskan pentingnya check and balance dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia karena perlu ada kritik dalam pelaksanaan sebuah demokrasi.
Dia menilai keberadaan partai oposisi penting untuk menjaga keberlangsungan demokrasi dan berharap kepada PKS sebagai oposisi.
"PKS sebagai partai oposisi tentu mempunyai suatu kewajiban untuk melaksanakan kritik itu agar terjadi balancing dan agar terjadi kontrol di pemerintah. Tanpa adanya kontrol, pemerintah tidak dapat berjalan dengan baik," kata JK.
Sementara itu, Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menyoroti tren penurunan indeks demokrasi dan kebangsaan Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Oleh karena itu, ia menilai perlu adanya upaya bersama untuk memperbaiki kondisi tersebut.
Menurut Jazuli, tren menurunnya indeks demokrasi itu terkonfirmasi dari sejumlah penilaian lembaga-lembaga internasional maupun nasional yang merilis penurunan indeks dan persepsi demokrasi, kebebasan sipil, termasuk korupsi.
"Dalam kondisi demikian, Ketua Majelis Syuro maupun Presiden PKS sepakat demokrasi dan kebangsaan Indonesia hari-hari ini memerlukan dukungan dan pengokohan," kata Jazuli dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Hal itu dikatakan Jazuli saat menjadi pembicara dalam peluncuran program baru FPKS bertajuk "Mimbar Demokrasi dan Kebangsaan", di Jakarta, Jumat.
Jazuli mengatakan diperlukan upaya saling bergandengan tangan untuk memperbaiki iklim demokrasi dan kebangsaan.
Menurut dia, substansi demokrasi adalah terwujudnya rasa keadilan dan kesetaraan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk partisipasi publik yang luas dalam pengambilan kebijakan negara dengan memberikan masukan maupun kritikan.
"Mimbar ini persembahan FPKS untuk bangsa guna membahas tema-tema fundamental demokrasi dan kebangsaan dalam perspektif yang jernih dan mencerdasakan. Tujuannya bisa menjadi oase di tengah menurunnya kondisi demokrasi dan kebangsaan kita," kata Jazuli.
Dia berharap generasi bangsa terutama kaum milenial memiliki pemahaman yang utuh tentang sejarah perjuangan dan perjalanan bangsa sehingga bisa melahirkan militansi dan patriotisme yang kokoh menjaga NKRI.
Menurut dia, militansi dan patriotisme anak bangsa akan melahirkan komitmen memajukan negara untuk bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia dan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mewujudkannya.
Program "Mimbar Demokrasi dan Kebangsaan" diresmikan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri dan Presiden PKS Ahmad Saikhu.