Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Jatuhkan Sanksi kepada Militer Myanmar, Dana Pemerintah Dibekukan

Biden menegaskan akan memberlakukan kontrol ekspor yang ketat.
Joe Biden (kiri) saat dilantik sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat di Front Barat Capitol AS di Washington, Amerika Serikat, Rabu (20/1/2021)./Antara-Reutersrn
Joe Biden (kiri) saat dilantik sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat di Front Barat Capitol AS di Washington, Amerika Serikat, Rabu (20/1/2021)./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan, bahwa AS akan memberikan sanksi kepada para pemimpin militer Myanmar yang melakukan kudeta pekan lalu di negara itu.

Dalam sambutan singkatnya, Presiden Biden mengatakan, dia telah menyetujui perintah eksekutif baru yang memungkinkan Amerika Serikat untuk "segera memberi sanksi kepada para pemimpin militer yang mengarahkan kudeta.

Begitu juga terhadap perusahaan milik mereka serta anggota keluarga dekat. Sedangkan, identifikasi atas target sebut dilakukan pekan ini juga.

"Pemerintah AS mengambil langkah untuk mencegah para jenderal memiliki akses yang tidak semestinya terhadap dana sebesar satu miliar dolar AS milik pemerintah Myanmar yang disimpan di Amerika Serikat," kata Biden.

Pada bagian lain, Biden menegaskan akan memberlakukan kontrol ekspor yang ketat.

"Kami membekukan aset yang menguntungkan pemerintah Myanmar di AS sambil mempertahankan dukungan kami untuk perawatan kesehatan, kelompok masyarakat sipil, dan bidang lain yang secara langsung menguntungkan rakyat Myanmar," katanya seperti dikutip CNN.com, Kamis (11/2/2021).

Biden juga mengatakan, AS bersiap melakukan tindakan tambahan dan akan bekerja sama dengan negara lain untuk menekan militer Myanmar.

AS menargetkan pemimpin tertinggi militer Myanmar Min Aung Hlaing yang memimpin  kudeta. Min Aung Hlaing dan jenderal lainnya sudah diberi sanksi oleh AS pada 2019 atas pelanggaran hukum pada Muslim Rohingya.

AS juga kemungkinan menargetkan dua perusahaan konglomerat, Myanmar Economic Holdings Limited and Myanmar Economic Corp, perusahaan induk dengan investasi yang mencakup berbagai sektor termasuk perbankan, permata, tembaga, telekomunikasi, dan pakaian.

Pemerintahan Biden dilaporkanakan akan bekerja sama dengan sekutu di Asia yang punya kedekatan dengan militer Myanmar.

Pada bagian lain Biden meminta junta militer untuk membebaskan pengunjuk rasa yang ditahan dan para pemimpin sipil, termasuk Aung San Suu Kyi dan Win Myint serta menghentikan tindakan keras mereka terhadap para demonstran.

"Militer harus melepaskan kekuasaan yang telah mereka rebut dan menunjukkan rasa hormat atas keinginan rakyat Myanmar,” kata Biden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper