Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terapkan PPKM, Airlangga Klaim Kasus Covid-19 di DKI, Jateng & DIY Membaik

Airlangga Hartarto mengklaim mobilitas penduduk mengalami penurunan di berbagai sektor selama PPKM, kecuali di sektor perkantoran dan permukiman.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan penjelasan mengenai strategi pemulihan ekonomi nasional dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Jakarta, Rabu (5/8/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan penjelasan mengenai strategi pemulihan ekonomi nasional dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Jakarta, Rabu (5/8/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koodinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim bahwa kasus Covid-19 di sejumlah daerah di Jawa - Bali mulai mengalami perbaikan setelah adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

“Kemarin dari data PPKM terlihat beberapa provinsi mengalami perbaikan. DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta,” kata Airlangga dalam keterangan pers usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/2/2021).

Meskipun demikian, dia mengakui masih banyak kabupaten/kota yang memberlakukan PPKM, tetapi masih berada di zona merah. Airlangga menyebut dari 98 kabupaten/kota, 63 kabupaten/kota di antaranya masih berstatus zona merah atau risiko tinggi Covid-19.

Selain itu, Airlangga mengklaim mobilitas penduduk juga mengalami penurunan di berbagai sektor. Kendati demikian, mobilitas tinggi masih terjadi di sektor perkantoran dan permukiman warga. “Sehingga area pemukiman ini menjadi perhatian,” terangnya.

Ketua Umum Partai Golkar itu menyebutkan bahwa pemerintah mengintensifkan kegiatan Satgas Covid-19. Menurutnya, hal itu dilakukan sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi, imbuhnya, memerintahkan agar diterapkan pendekatan berbasis mikro dalam PPKM untuk mengendalikan Covid-19. Hal itu dilakukan agar penanganan Covid-19 lebih efektif.

“Tentu bisa dilakukan dengan optimal efektif pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat. Arahan Bapak Presiden adalah pendekatan mikro,” ujarnya.

Dia menjelaskan pendekatan mikro yang dimaksud adalah PPKM di tingkat lokal mulai desa, kampung, RT/RW. Kebijakan ini akan melibatkan Satgas Covid-19 pusat hingga Satgas terkecil.

“Kegiatan yang akan dilakukan penting meningkatkan kedisiplinan masyarakat dan penegakan hukum. Pelibatan aktif Babinsa, Babinkamtibmas, Satpol PP, Operasi Yustisi TNI-Polri bukan hanya penegakan hukum dan tracing. Pemerintah akan memperhatikan melalui operasi lingkup mikro,” terangnya.

Dia menuturkan bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi secara dinamis. Pusat juga bakal berkonsentrasi pada 98 daerah yang melaksanakan PPKM di Jawa - Bali.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut PPKM tidak berjalan efektif untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.

“[PPKM] ini tidak efektif, kita harus ngomong apa adanya. Mobilitas masih tinggi sehingga di beberapa provinsi Covidnya tetap naik," kata Jokowi seperti dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (31/1/2021).

Menurutnya, esensi dari kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat yang diberlakukan di tengah pandemi saat ini ialah untuk mengurangi atau bahkan mencegah terjadinya mobilitas masyarakat untuk menekan laju penularan Covid-19.

Namun, pada kenyataannya Jokowi menyebut mobilitas masyarakat masih tetap tinggi dan kasus Covid-19 terus meningkat.

"Esensi dari PPKM ini kan membatasi mobilitas, tetapi yang saya lihat di implementasinya ini kita tidak tegas dan tidak konsisten,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper