Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Normalisasi Diplomatik, PM Israel Kunjungi UEA Pekan Depan

Netanyahu sempat menjadwalkan perjalanan ke UEA, tetapi tertunda lantaran kekacauan politik dan pandemi virus corona.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu./REUTERS-Ammar Awad
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu./REUTERS-Ammar Awad

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mengunjungi Uni Emirat Arab (UEA). Ini adalah sebuah kunjungan publik perdana dari seorang pemimpin Israel setelah adanya normalisasi hubungan diplomatik.

Dilansir dari Bloomberg, Selasa (2/2/2021), kunjungan Netanyahu akan dilakukan pada pekan depan.

Sebelumnya, Netanyahu sempat menjadwalkan perjalanan ke UEA, tetapi tertunda lantaran kekacauan politik dan pandemi virus corona.

“Perdana Menteri [Netanyahu] dalam waktu dekat akan mengunjungi kami. Sayangnya, perjalanannya lebih pendek karena situasi virus corona, tetapi dia seharusnya tiba pada pekan depan,” kata Duta Besar UEA di AS Yousef Al Otaiba pada Senin.

Seorang pejabat Israel yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan PM Netanyahu rencananya adalah melakukan kunjungan resmi pada pertengahan Februari.

Sementara itu, pejabat dan pemimpin bisnis telah melakukan kegiatan saling kunjung setelah pengumuman normalisasi hubungan antara dua negara pada Agustus.

Di bawah perjanjian yang diatur oleh Donald Trump, UEA menjadi negara Arab ketiga yang mengimplementasikan hubungan diplomatik penuh dengan Israel.

Hal ini dipicu tujuan negara-negara tersebut untuk melawan proyek nuklir Iran. Mereka juga telah menggembar-gemborkan potensi kerjasama dalam investasi dan inovasi teknologi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Israel telah melakukan normalisasi dengan tiga negara lainnya, seperti Bahrain, Sudan, dan Maroko.

Keputusan normalisasi ini mendapat kecaman dari berbagai negara Islam lantaran dinilai mengkhianati Palestina dan normalisasi dianggap sama saja dengan mengakui pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat.

Kendati demikian, Israel mengklaim bahwa Arab Saudi dan Oman tengah berada dalam antrean untuk proses normalisasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper