Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Kota Tokyo Pertimbangkan Perpanjang Keadaan Darurat

Pemerintah Kota Tokyo perlu mengambil langkah-langkah pencegahan yang ketat, karena jumlah orang yang dites positif tetap tinggi.
Seorang warga Jepang berdiri di sudut jalan di kota Tokyo./Bloomberg
Seorang warga Jepang berdiri di sudut jalan di kota Tokyo./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Tokyo dan tiga provinsi tetangganya tengah mempertimbangkan untuk memperpanjang status keadaan darurat menyusul kasus penularan Covid-19 yang terus bertambah.

Sebagai catatan pemberlakuann keadaan darurat bagi Tokyo dan 10 provinsi lainnya seharusnya berakhir pada 7 Februari 2021.

Mengutip Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK) pada Sabtu (30/1/2021), Gubernur Tokyo Koike Yuriko mengatakan bahwa pemerintahannya perlu mengambil langkah-langkah pencegahan yang ketat, karena jumlah orang yang dites positif tetap tinggi.

Sementara itu, Gubernur Kanagawa Kuroiwa Yuji mengatakan bahwa istem perawatan medis di Provinsi Kanagawa masih mengalami tekanan berat.

Para gubernur itu melakukan pertemuan pada hari Jumat (29/01/2021) guna membahas isu tersebut. Mereka ingin berkonsultasi dengan pemerintah pusat mengenai bagaimana status keadaan darurat yang berlanjut akan diterapkan.

Jika deklarasi itu diperpanjang, mereka mengatakan bisnis yang mengalami kesulitan dan orang-orang yang kehilangan pekerjaan akan memerlukan lebih banyak bantuan finansial.

Tokyo melaporkan 769 kasus penularan lagi hingga pukul 3 sore Sabtu (30/01/2021). Jumlah kasus harian terus mengalami penurunan, tetapi para pakar kesehatan tetap khawatir.

Presiden Asosiasi Penyakit Menular Jepang Tateda Kazuhiro mengatakan, “Jika orang-orang membiarkan kewaspadaannya menurun sekarang setelah melihat sedikit penurunan kasus, angka ini akan naik lagi dalam satu atau dua pekan. Guna mencegah terjadinya hal itu, amat penting untuk terus secara menyeluruh menerapkan langkah-langkah saat ini.”

Okinawa tengah mengupayakan segera datangnya bantuan guna menangani wabah di salah satu pulau kecilnya. Hanya 55.000 orang tinggal di Miyakojima, yang telah mencatat sekitar 30 kasus per hari.

Provinsi itu kini meminta Pasukan Bela Diri (SDF) Jepang untuk mengirim perawat ke pulau tersebut guna membantu menangani klaster penularan pada sebuah fasilitas perawatan orang lanjut usia.

Ini akan menjadi keenam kalinya para perawat SDF dikerahkan guna membantu menangani pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper