Bisnis.com, JAKARTA — Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti geram dengan fenomena provokasi yang merusak kedamaian dan kebersamaan masyarakat Indonesia.
Lewat akun Twitter resminya, Susi mengisahkan bahwa kedua orang tuanya memiliki latar belakang organisasi yang berbeda. Sang Ibu belatar belakang Nahdlatul Ulama dan sang ayah Muhammadiyah.
Ibu saya NU, Ayah saya Muhammadiyah. Dan 2 organisasi ini akhirnya berkomentar: belajar mengaji dulu & belum mengerti islam. Sayapun terusik untk ikut bicara. Tentu cara saya berpendapat tidak bisa seperti sebuah organisasi. Sbg seorang yg mencintai kebaikan & keberagaman...
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) January 29, 2021
Cuitan itu diunggah Susi untuk mengomentari banyak cermah keagamaan yang menurutnya muncul di tengah pandemi. Kondisi itu menganggu kenyamanan.
“Kita sering mendengar vlog-vlog yang juga countering sebaliknya. Saling hujat, me-bully perbedaan dan lain-lain. Saya pikir sudah saat kita berbicara untuk ayo menghentikan,” ujarnya melalu akun Twitter resmi yang dikutip, Sabtu (30/1/2021).
Bebrapawaktu ini di tengah pandemic kita banyak mendengar ceramah keagamaan yg provokatif yg mengganggu kenyamanan, kita juga sering mendengar vlog2 yg juga countering sebaliknya. Saling hujat, membully perbedaan dll. Saya pikir sudah saatnya kita bicara untuk ayo menghentikan ..
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) January 29, 2021
Baca Juga
Susi mengajak warganet untuk menghentikan hujatan dan bully akan perbedaan. Selain itu, netizen juga diimbau agar menghentikan untuk mengikuti provokasi yang merusak kedamaian dan kebersaman.
“Kita harus bangga dengan selaga perbedaan yang ada yang menjadikan Indonesia kaya akan budaya. Stop memillah dan memisah karena suku dan agama,” ujarnya.