Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sabotase Vaksin Covid-19, Seorang Apoteker Ditangkap

Tidak terdapat bukti bahwa pelaku telah merusak vaksin dengan cara lain di samping mengeluarkannya dari lemari pendingin.
Vaksin Moderna
Vaksin Moderna

Bisnis.com, JAKARTA — Seorang apoteker di Wisconsin, Amerika Serikat (AS), ditangkap pada Kamis (31/12/2020) waktu setempat atas dugaan sabotase pada lebih dari 500 dosis vaksin Covid-19 dengan secara sengaja mengeluarkan vaksin dari pendingin untuk merusaknya.

Dilansir melalui Antara Sabtu (2/1/2021), apoteker yang bekerja di Aurora Medical Center, Grafton, Wisconsin, tersebut telah dipecat usai 57 botol suntik vaksin diketahui berada di luar lemari pendingin pada awal pekan ini, ujar petugas terkait. Tiap satu botol suntik mengandung 10 dosis vaksin.

Hampir 60 dosis vaksin di luar lemari pendingin itu digunakan, sebelum akhirnya petugas menyatakan bahwa vaksin tersebut telah cukup lama berada di luar pendingin sehingga membuatnya tidak efektif. Sisa 500 lebih dosis lainnya kemudian dibuang.

Sejauh ini belum ada keterangan, baik dari pihak Aurora maupun pihak berwenang, mengenai motif pelaku sabotase.

Ketika ditanyai tentang penemuan botol vaksin di luar lemari pendingin pada 26 Desember 2020, apoteker menyebut bahwa itu merupakan kekeliruan yang tidak disengaja. Namun dalam penyelidikan lebih lanjut, dia mengakui telah secara sengaja melakukannya, kata petugas rumah sakit.

Usai ditangkap, apoteker tersebut ditahan di penjara Ozaukee County atas tuduhan melakukan perilaku sembarangan yang membahayakan keamanan, mengoplos obat resep, serta merusak properti, kata kepolisian setempat.

Jeff Bahr, Pimpinan  Aurora mengatakan perusahaan farmasi Moderna menjamin bahwa pasien yang telah disuntik dengan vaksin di luar pendingin itu tidak akan mengalami masalah keselamatan--kecuali belum mendapat perlindungan dari infeksi virus corona saja.

Pasien yang mendapat dosis vaksin tak efektif itu telah dihubungi dan harus divaksinasi ulang. Hal ini berarti bahwa vaksinasi bagi 570 orang-yang semestinya telah mendapat suntikan pertama dari dua dosis vaksin Moderna-akan tertunda.

Berbicara dalam jumpa pers virtual di hari yang sama, Bahr menyebut tidak terdapat bukti bahwa pelaku telah merusak vaksin dengan cara lain di samping mengeluarkannya dari lemari pendingin dan bahwa pelaku melakukan sabotase terhadap dosis lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper