Bisnis.com, JAKARTA - Kelompok medis terkemuka Australia mengatakan pemerintah negara bagian New South Wales telah menempatkan seluruh negara dalam risiko dengan keputusannya untuk tidak bekerja keras dan bersikap preventif dalam menanggapi wabah Covid-19 di pantai utara Sydney.
Sydney sendiri telah diduga sebagai penyebab kasus baru di negara bagian tetangga Victoria meningkat.
Pada hari Sabtu (2/1/2021), negara bagian Victoria mencatat 10 kasus lokal baru, sehingga kasus aktif di negara bagian itu menjadi 29. Pengujian pelacakan telah mengaitkan kelompok varian baru virus Corona di Melbourne dengan wabah New South Wales.
Wakil Presiden Asosiasi Medis Australia Chris Moy mengatakan pemerintah New South Wales bermain-main dengan sangat bergantung pada sistem pelacakan kontaknya alih-alih menerapkan penguncian cepat untuk menghentikan penyebaran di Sydney.
"Mereka telah menempatkan diri mereka sendiri dan menempatkan negara lain dalam risiko," kata Moy kepada Fairfax Media.
"Saya benar-benar dapat memahami mengapa Victoria bereaksi [dengan] menutup perbatasan dengan sangat cepat, karena mereka sangat mengkhawatirkan hal ini," tambahnya.
Baca Juga
Victoria baru-baru ini mengatasi gelombang kedua Covid-19, dengan memaksa jam malam dan melakukan penguncian di Melbourne serta daerah lain.
Virus Corona telah menewaskan lebih dari 800 orang dari jumlah kematian 909 di Australia. Sementara itu, negara bagian New South Wales telah berjalan lebih dari dua bulan tanpa kasus baru sampai wabah baru kembali muncul selama seminggu terakhir.
Perdana Menteri New South Wales Gladys Berejiklian telah menolak tekanan untuk memaksa Sydney kembali menerapkan lockdown, memberi mandat, dan melarang orang banyak di beberapa acara olahraga meskipun jumlah kasus di negara bagiannya meningkat dari tidak ada menjadi 170 dalam dua minggu.
Ahli epidemiologi Universitas Melbourne Tony Blakely mengatakan pemerintah New South Wales seharusnya menghentikan wabah pantai utara 48 hingga 72 jam lebih awal dari yang mereka lakukan.
“Mereka lambat,” katanya seperti dilansir oleh Channel News Asia dari AP. Blakely menambahkan bahwa dia juga termasuk di antara banyak ahli di Australia yang heran mengapa negara bagian ini tidak mau memberikan mandat masker.
Pada hari Sabtu, Berejiklian akhirnya mengalah pada kebijakan masker. Mulai tengah malam pada hari Sabtu (2/1/2021), masker akan diwajibkan di pusat perbelanjaan, di transportasi umum, di tempat hiburan seperti bioskop, dan denda akan diberlakukan mulai hari Senin (4/1/2021).