Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Covid-19, Warga Sydney Diminta Rayakan Tahun Baru di Rumah

Penemuan klaster penularan Covid-19 kedua di Sydney, membuat otoritas setempat harus membatasi lebih ketat jelang perayaan jelang Tahun Baru.
Sejumlah orang pada 20 Maret 2020 berjalan di Circular Quay di Sydney melewati kafe-kafe yang kosong akibat lockdown yang diberlakukan untuk membendung penularan virus corona jenis Covid-19./Bloomberg
Sejumlah orang pada 20 Maret 2020 berjalan di Circular Quay di Sydney melewati kafe-kafe yang kosong akibat lockdown yang diberlakukan untuk membendung penularan virus corona jenis Covid-19./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri New South Wales Gladys Berejiklian meminta masyarakat untuk tetap di rumah saja pada malam pergantian tahun menyusul ditemukannya kasus penularan Covid-19 baru di Sydney.

“Kami tak ingin perayaan menjelang Tahun Baru menjadi penyebab super-spreader. Saran kami, orang-orang agar tetap di rumah saja,” jelasnya, melansir Bloomberg, Kamis (30/12/2020).

Berejiklian mengatakan penemuan klaster penularan Covid-19 kedua di Sydney, membuat pihaknya harus menerapkan pembatasan lebih ketat menuju perayaan jelang Tahun Baru untuk menahan penyebaran virus.

Dia melaporkan sebanyak 18 kasus lokal tercatat dalam semalam. Sembilan di antaranya dari Pantai Utara Syndney, yang menambah jumlah klaster baru sampai 138 dan membuat lebih dari 250.000 dilockdown.

Berejiklian menyebutkan, klaster terbaru di Croydon, pinggir Barat Sydney, melibatkan enam infeksi dari satu keluarga. Kasus tersebut diperkirakan akan meluas dalam beberapa hari ke depan.

Oleh karena itu, perkumpulan keluarga di dalam ruangan untuk pesta jelang Tahun Baru dibatasi hanya boleh dihadiri 5 orang.

Sementara itu, untuk perayaan Tahun Baru di area luar ruangan, kapasitasnya dikurangi dari 50 menjadi 30 orang.

Klaster baru Covid-19 menjadi pukulan besar bagi Australia, yang selama ini telah berhasil menekan penularan kasus di komunitas melalui tes masif dan pelacakan kontak, dan dengan menutup perbatasan internasional dengan semua pelancong luar negeri.

Selain itu, bagi para penduduk yang kembali dari luar negeri juga sudah diminta untuk mengisolasi selama 14 hari di hotel karantina. Saat ini, pemerintah setempat masih berupaya melacak sumber munculnya kedua klaster baru tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper