Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo akhirnya mengumumkan perombakan atau reshuffle kabinet Indonesia Maju Salah satu sosok yang diangkat adalah Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Pengumuman reshuffle kabinet disampaikan oleh Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin di pendopo Istana Negara pada Selasa (22/12/2020). Sandiaga Uno yang sebelumnya sempat positif Covid-19 datang langsung ke Istana, dengan seragam kemeja putih, celana hitam, jaket biru, tak lupa masker dan face shield.
Sandiaga Uno bukanlah sosok baru dalam dunia perpolitikan Indonesia. Setelah puluhan tahun menjadi pengusaha, Sandi akhirnya terjun ke politik pada Pilkada DKI Jakarta 2017 silam. Berikut profil dan transformasi Sandiaga Uno dari pengusaha, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Calon Wakil Presiden RI, hingga akhirnya berlabuh sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif setelah pengumuman reshuffle kabinet Jokowi 2020.
1. Pengusaha dan Ketua HIPMI
Sandiaga Salahudin Uno atau sering dipanggil Sandiaga Uno merupakan pengusaha muda dan ternama asal Indonesia. Dilansir dari situs bio.or.id, Sandi Uno memberikan pembekalan tentang jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), utamanya pada pemuda. Sandi lahir di Rumbai, Pekanbaru, 28 Juni 1969.
Dia kemudian menggandeng rekan sekolah semasa SMA, Rosan Roeslani, mendirikan PT Recapital Advisors. Bersama Edwin Soeryadjaya, Sandiaga mendirikan sebuah perusahaan di bidang keuangan, PT Saratoga Advisor. Usaha tersebut terbukti sukses dan telah mengambil alih beberapa perusahaan lain. Pada tahun 2009, Sandi Uno tercatat sebagai orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia menurut majalah Forbes. Sukses menjadi pengusaha, Sandiaga Uno menjadi Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Pada 2005–2008.
Baca Juga
2. Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2019
Rekam jejak Sandiaga Uno di kancah politik dimulai saat dia mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI. Lantaran minim pengalaman, Sandi berkeliling sendirian ke berbagai wilayah di Jakarta. Politikus Partai Gerindra tersebut akhirnya "dijodohkan" dengan Anies Baswedan.
Tidak disangka-sangka, pasangan Anies-Sandi sukses menumbangkan inkumben Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat) di Pilkada DKI 2017. Sandi mendampingi Anies sebagai Wagub DKI Jakarta mulai Oktober 2017 hingga awal 2019. Pasangan ini berpisah setelah Sandi memutuskan mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.
3. Cawapres RI 2019
Banyak pihak mempertanyakan keputusan Sandi meninggalkan jabatan Wagub DKI dan maju sebagai Calon Wakil Presiden nomor urut 2 berpasangan dengan Prabowo Subianto. Pada malam terakhir jelang pendaftaran capres, parpol koalisi pendukung Prabowo sepakat menunjuk dirinya maju sebagai cawapres.
Kala itu, Sandi mengatakan dia telah berkonsultasi dengan Prabowo dan Anies sebelum memutuskan maju dalam kontestasi Pilpres 2019. Alih-alih cuti, Sandi memilih mundur dan berhenti sebagai wakil gubernur sekaligus kader Partai Gerindra. Namun, langkah Sandi menjadi RI 2 terhenti lantaran pasangan calon nomor urut 1 Joko Widodo - Ma'ruf Amin keluar sebagai pemenang Pilpres 2019.
4. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Meskipun kalah, jalan Sandiaga untuk berpolitik masih cukup panjang. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu memilih untuk rehat sejenak dari dunia politik sejak kontesasi lima tahunan itu.
Kini, sebagai salah satu pencetus program OKOCE, Sandiaga disibukkan dengan pengembangan kewirausahaan untuk generasi muda melalui berbagai platform media sosialnya.
Namun, nasib berkata lain. Pada 7 Deseber 2020, Sandiaga mengabarkan bahwa dia dan istrinya positif Covid-19. Setelah dua minggu menjalani isolasi mandiri, Sandi kembali membuat gebrakan.
Tanpa disangka-sangka, Presiden Joko Widodo menunjuknya sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama. Pengumuman reshuffle kabinet disampaikan Jokowi dari balkon Istana. Sandi pun mengikuti jejak Prabowo Subianto, dari sebelumnya oposisi kini masuk ke dalam tim inti kabinet Indonesia Maju.
Lantas, bagaimana kiprah Sandi memimpin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif? Akankah dia sukses mengembalikan pariwisata Indonesia yang porak-poranda pascapandemi Covid-19?