Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Canggih! Alat Ini Punya Akurasi di Atas 90 Persen Deteksi Covid-19

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan hasil uji validasi sementara alat skrining Covid-19 memiliki tingkat akurasi di atas 90 persen untuk mendeteksi Covid-19.
Menristek/Badan Ristek dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Rapat tersebut membahas RKA K/L Tahun Anggaran 2021. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Menristek/Badan Ristek dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Rapat tersebut membahas RKA K/L Tahun Anggaran 2021. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan hasil uji validasi sementara alat skrining Covid-19 memiliki tingkat akurasi di atas 90 persen untuk mendeteksi Covid-19.

"Dari hasil sementara tingkat akurasinya di atas 90 persen artinya GeNose bisa dipakai sebagai alat deteksi untuk mencegah penyebaran Covid-19," ujarnya seperti dilansir melalui Antara, Sabtu (19/12/2020)

Seperti diketahui, GeNose merupakan alat skrining dan diagnostik Covid-19 berbasis hembusan nafas yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM).

GeNose adalah alat non-invasif dan menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence dalam menganalisis keberadaan Covid-19.

Bambang mengatakan saat ini pihak UGM sedang mengurus izin edar di Kementerian Kesehatan karena sudah selesai melakukan uji validasi.

Dalam uji validasi tersebut, dilakukan pembandingan akurasi antara kelompok yang diuji dengan tes polymerase chain reaction (PCR) dan GeNose untuk melihat konsistensi hasilnya.

"Kalau sudah izin edar bisa keluar bulan ini dan bisa disebarluaskan pada awal tahun depan," tuturnya.

Dalam kunjungan kerja ke Yogyakarta, Menristek juga menyerahkan beberapa produk inovasi Covid-19 sebagai rangkaian program Bakti Inovasi di UGM dan hasil teknologi tepat guna kepada Provinsi Yogyakarta sekaligus menyerahkan Surat Keputusan Menteri terkait Tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah Putih dan meninjau operasional Laboratorium Mobile BSL 2 versi bus.

Bakti Inovasi merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional kepada masyarakat untuk meningkatkan daya guna produk inovasi, mengetahui respons pengguna terhadap produk inovasi, dan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.

Bambang menyerahkan sejumlah produk inovasi yang dapat membantu penanggulangan Covid-19 kepada Provinsi Yogyakarta.

Adapun, produk inovasi yang diserahkan tersebut antara lain: rapid test RI-GHA sebanyak 4.000 unit, robot pelayan kesehatan RAISA sebanyak tiga unit, stick flocked swab UI sebanyak 60.000 unit serta paket imunitas yang berisi wedang uwuh, teh jahe, virgin coconut oil (VCO), vitamin OST-D, minyak kayu putih, curcuma pro, permen Cajuput, dan Teh Dia.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper