Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyampaikan, bahwa dalam pemberantasan korupsi pihaknya menerapkan strategi dengan tiga pendekatan.
“Pertama, pendekatan pendidikan masyarakat. Pendekatan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman akan bahaya korupsi, sehingga diharapkan masyarakat tidak ingin melakukan korupsi atau terlibat di dalamnya,” ujarnya dalam acara peringatan Hari Anti-Korupsi Sedunia, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (16/12/2020).
Kedua, sambungnya, adalah pendekatan pencegahan dimana bertujuan untuk memperbaiki system, sehingga diharapkan menutup peluang dan kesempatan bagi orang melakukan tindak pidana korupsi.
Ketiga, pendekatan penindakan yakni penegakkan hukum yang tegas tapi tetap akuntabel, profesional, dan menjunjung hak asasi manusia.
“Pendekatan ini dilakukan melalui pemidanaan badan, perampasan harta kekayaan para pelaku korupsi, pegembalian kerugian negara sehingga diharapkan timbul rasa takut dan kesadaran akan hukum serta tidak akan melakukan korupsi,” jelas Firli.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyampaikan bahwa kinerja pemberantasan korupsi tidak diukur dari banyaknya pengungkapan kasus tindak pidana korupsi.
Baca Juga
“Kinerja penegakan bukan diukur dari seberapa banyak kasus yang ditemukan tetapi pada bagaimana mencegah secara berkelanjutan agar tindak pidana korupsi itu tidak sampai terjadi lagi,” ujar Presiden.