Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga KH Mustofa Bisri atau akrab dipanggil Gus Mus keberatan terhadap pencatutan nama maupun karya seni utamanya untuk kepentingan politik praktis bernuansa adu domba.
Putri Gus Mus, Ienas Tsuroiya, mengatakan pencatutan karya orang tuanya paling baru berupa penggabungan suara puisi Allohu Akbar dengan video demonstrasi FPI.
"Puisi abah itu universal sifatnya, tidak ditujukan untuk kelompok tertentu. Dengan menggabungkan audio Abah dan rekaman seperti ini, artinya sengaja mengadu domba," tulis Ienas, Minggu (13/12/2020).
Adapun Puisi Allahu Akbar karya Gus Mus memiliki sajak sbb:
Allahu Akbar!
Pekik kalian menghalilintar
Membuat makhluk-makhluk kecil tergetar
Allahu Akbar!
Allah Maha Besar
Urat-urat leher kalian membesar
Meneriakkan Allahu Akbar
Dan dengan semangat jihad
Nafsu kebencian kalian membakar
Apa saja yang kalian anggap mungkar
Allahu Akbar, Allah Maha Besar!
Seandainya 5 miliar manusia
Penghuni bumi sebesar debu ini
Sesat semua atau saleh semua
Tak sedikit pun mempengaruhi
Kebesaran-Nya
Melihat keganasan kalian aku yakin
Kalian belum pernah bertemu Ar-Rahman
Yang kasih sayangNya meliputi segalanya
Bagaimana kau begitu berani
MengatasnamakanNya
Ketika dengan pongah kau melibas mereka
Yang sedang mencari jalan menujuNya?
Mengapa kalau mereka
Memang pantas masuk neraka
Tidak kalian biarkan Tuhan mereka
Yang menyiksa mereka
Kapan kalian mendapat mandat
Wewenang dariNya untuk menyiksa dan melaknat?
Allahu Akbar
Syirik adalah dosa paling besar
Dan syirik yang paling akbar
Adalah mensekutukanNya
Dengan mempertuhankan diri sendiri
Dengan memutlakkan kebenaran sendiri
Laa ilaha illaLlah!
2005
Ienas melalui akun twitter @tsuroiya meminta pendukung fanatik Pak Jokowi, buzzer atau bukan. Kalau kalian ingin berkampanye melawan FPI, lakukanlah dengan cara yang baik. Jangan mencatut nama Abah saya, KH. Mustofa Bisri (Gus Mus).
"Setidaknya sudah tiga tahunan ini kami dibuat repot gara2 ulah kalian. Stop it!" pintanya.
Dalam rangkaian unggahannya, Ienas melampirkan beberapa contoh tulisan beredar di dunia maya yang mencatut nama Gus Mus. Ada yang beredar di Facebook, bahkan ada yang dikutip media massa.
Sejak pagi tadi, saya menerima bbrp pesan menanyakan video rekaman demo FPI yang memuat audio Abah membacakan puisi beliau berjudul, "Allahu Akbar".
— ienas Tsuroiya (@tsuroiya) December 13, 2020
Ternyata KataKita termasuk yang mempostingnya. Tapi syukurlah, barusan saya cek sudah ngga ada. Semoga ngga diposting ulang. pic.twitter.com/9LNVAhxSYN