Bisnis.com, JAKARTA – Front Pembelas Islam (FPI) mengeluarkan pernyataan resmi perihal kondisi jenazah 6 laskarnya yang tewas ditembak di Jalan Tol Jakarta-CIkampek pada Senin (7/12/2020).
Keterangan tersebut diteken oleh Ketua Umum FPI KH. Ahmad Shabri Lubis, S.Pd.I dan Sekretaris Umum FPI Munarman, yang diuanggah di laman www.fpi-online.com, Kamis (10/12/2020).
Untuk meluruskan beberapa informasi yang banyak beredar di media sosial tentang kondisi jenazah 6 orang laskar FPI, maka disampaikan hal sebagai berikut :
Pertama, setelah melalui proses yang alot selama lebih dari 24 jam, akhirnya jenazah bisa diserahkan dari pihak RS Polri kepada pihak keluarga dan kuasa hukum keluarga
Kedua, FPI mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang sudah membantu dalam pengurusan jenazah, khususnya M Romo Syafe' dan Fadli Dzon yang dengan secara langsung turun ke RS Polri untuk memastikan jenazah bisa diserahkan kepada pihak keluarga sampai dengan keluarnya jenazah terakhir dari RS Polri.
Ketiga, terkait kondisi jenazah:
1. Seluruh jenazah terdapat lebih dari 1 lubang peluru.
2. Bahwa tembakan tersebut memiliki kesamaan sasaran, yaitu semua tembakan mengarah ke jantung.
3. Dilihat dari bekas tembakan, menurut pendapat ahli yang hadir dalam pemandian jenazah, bahwa penembakan dari jarak dekat.
4. Bahwa menurut ahli yang hadir dalam pemandian jenazah, tembakan kearah jantung tersebut ada yang dilakukan dari depan, bagian dada dan ada yang dilakukan dari belakang.
5. Bahwa pada tubuh sebagian besar korban, terdapat tanda tanda bekas penyiksaan.
Keenam jenazah laskar FPI itu dimakamkan di lokasi pondok pesantren Mega Mendung pada hari Rabu, 9 Desember 2020, sekitar pukul 07.00 - 08.00 WIB.
“Kami terus mendorong Komnas HAM, Komnas Anak dan Komnas Perempuan untuk melakukan investigasi atas kasus ini, karena dalam rombongan IB HRS yang diganggu pada rangkaian peristiwa penembakan tersebut terdapat perempuan, bayi dan balita,” tulis FPI.