Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Protes Soal Benny Wenda, Kemlu Panggil Dubes Inggris

Dubes Inggris Owen Jenkins telah berjanji akan menyampaikan protes keras dari Indonesia terkait Benny Wenda yang mendeklarasikan terbentukan pemerintahan sementara di Papua.
Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP) Benny Wenda / bbc.co.uk
Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP) Benny Wenda / bbc.co.uk

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri telah memanggil Duta Besar Inggris di Jakarta Owen Jenkins untuk menyampaikan protes keras atas klaim yang dilontarkan oleh Benny Wenda terkait dengan pembentukan pemerintahan di Papua Barat.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu Ngurah Swajaya atas instruksi Menteri Luar Negeri telah memanggil Dubes Inggris Owen Jenkins pada Jumat (4/12/2020).

“Kepada Dubes Jenkins disampaikan protes keras atas pembiaran bagi Benny Wenda untuk menyebarkan disinformasi, fitnah dan menghasut serta mendalangi berbagai aksi kriminal dan pembunuhan di Papua,” kata Faiza dalam pesan singkat kepada Bisnis.com, Sabtu (5/12/2020).

Dalam pertemuan tersebut, Dubes Inggris telah berjanji akan menyampaikan protes keras dari Indonesia.

“Dubes Jenkins juga menegaskan posisi Pemerintah Inggris atas kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI,” ungkap Faiza.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemimpin Gerakan Persatuan Kemerdekaan Papua Barat ULMWP Benny Wenda mendeklarasikan terbentuknya pemerintahan sementara di Papua sebelum tercapainya referendum sehingga wilayah itu disebut benar-benar merdeka, pada Selasa (1/12/2020).

Benny yang didapuk menjadi presiden dalam pemerintahan sementara mengatakan bahwa mulai 1 Desember 2020, Papua Barat tidak lagi berada di bawah pemerintahan Indonesia sehingga terbebas dari kolonialisme berdarah yang selama ini terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper