Bisnis.com, JAKARTA – Ketua DPR-RI Puan Maharani meminta pemerintah agar segera mengevaluasi strategi penanganan pandemi Covid-19.
Permintaan tersebut diungkapkan menyusul jumlah penularan Covid-19 yang menembus rekor 6.000 kasus baru per hari pada akhir November.
“Dengan tembusnya rekor baru, Pemerintah harus evaluasi menyeluruh strategi penanganan pandemi ini untuk menemukan bagian apa lagi yang harus kita gencarkan. Selama ini upaya penanggulangannya sudah luar biasa, termasuk peran tenaga kesehatan dan masyarakat. Tapi Pemerintah harus jadi motor penggerak untuk melahirkan usaha yang lebih dari luar biasa,” ungkap Puan,Kamis (3/12/2020).
Puan mengakui bahwa pemerintah telah mengalokasikan anggaran sangat besar untuk penanggulangan Covid-19 dan untuk mengurangi dampaknya. Selain itu langkah tracing, testing, treatment (3T) juga sudah ditingkatkan.
Namun menurut Puan, pemerintah tetap harus menangkap kekhawatiran masyarakat akibat pandemi ini. Terlebih angka penularan dan korban jiwa sangat tinggi, termasuk catatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang menyebutkan 180 dokter meninggal akibat Covid-19 hingga awal Desember 2020.
“Ada baiknya kita mewawas diri, instrospeksi langkah penanggulangannya. Jangan sampai masyarakat lelah dan tidak mau lagi mematuhi protokol kesehatan,” ujar Puan.
Puan mendorong Pemerintah menguatkan pencegahan dari sisi hulu. Misalnya dengan memperluas bantuan vitamin dan jamu agar kesehatan dan daya imunitas masyarakat terjaga. Langkah ini dinilai penting dilakukan sambil menunggu tersedianya vaksin sebagai salah satu langkah penanggulangan Covid-19.
“Negara harus hadir membantu masyarakat. Pertimbangkan lakukan pencegahan dengan meningkatkan imunitas, berikan vitamin dan jamu herbal pada masyarakat untuk meningkatkan daya imunnya,” kata politisi PDI Perjuangan tersebut.