Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Edhy Prabowo Ditangkap KPK, ICW: Tamparan bagi Jokowi

Jokowi didorong memperbaiki tata-kelola Kementerian Kelautan dan Perikanan setelah kejadian penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (tengah) mengenakan baju tahanan seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (25/11/2020). KPK menetapkan Edhy Prabowo sebagai tersangka setelah ditangkap di Bandara Soekarno Hatta terkait dugaan korupsi penetapan izin ekspor benih lobster./Antara
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (tengah) mengenakan baju tahanan seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (25/11/2020). KPK menetapkan Edhy Prabowo sebagai tersangka setelah ditangkap di Bandara Soekarno Hatta terkait dugaan korupsi penetapan izin ekspor benih lobster./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Tama Langkun mengatakan dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo merupakan tamparan bagi Presiden Jokowi.

“Ini juga menjadi kritik bagi Presiden Jokowi,” kata Tama dalam webinar bersama Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI), Senin (30/11/2020).

Tama mengatakan Jokowi harus memperbaiki tata-kelola Kementerian Kelautan dan Perikanan setelah kejadian penangkapan Edhy Prabowo. Dalam menentukan menteri selanjutnya, Jokowi pun diminta berhati-hati dan mempertimbangkan dengan cermat nama yang akan ditunjuk.

Menurut Tama, Jokowi semestinya melihat rekam jejak nama-nama yang akan ditugasi sebagai Menteri KKP. Selain itu, integritas, independensi, dan kompetensi menjadi hal yang penting yang harus dimiliki calon pemimpin di kementerian.

“Karena yang diganti ini korupsi, ada aspek-aspek yang mesti diperhatikan,” ujarnya.

Tama berharap menteri selanjutnya tidak hanya memiliki semangat yang kuat terhadap anti-rasuah, tapi juga berpihak terhadap isu-isu kelautan dan perikanan. “Semoga ada partisipasi Presiden untuk mengawal perbaikan yang terjadi di KKP,” katanya.

Seperti diketahui, Edhy Prabowo telah mengundurkan diri sebagai Menteri KKP setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap izin ekspor benih lobster atau benur pada Rabu (25/11/2020). Jokowi pun menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menteri KKP ad Interim.

Penugasan tersebut berlaku hingga ditetapkannya Pelaksana Harian Menteri Kelautan dan Perikanan dengan Keputusan Presiden.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper