Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Jepang hingga saat ini belum mempertimbangkan penutupan sekolah untuk menekan penyebaran Covid-19 di negara tersebut.
Mengutip NHK pada Sabtu (28/11/2020), Menteri Pendidikan Jepang Hagiuda Koichi mengatakan dirinya tidak akan meminta sekolah-sekolah agar ditutup, meski jika pemerintah mendeklarasikan keadaan darurat yang kedua kalinya akibat pandemi virus corona.
Menurut Hagiuda, dibandingkan dengan orang dewasa, kecil kemungkinan anak-anak mengalami gejala parah dan infeksi tidak menyebar di sekolah-sekolah. Dia mengatakan saat ini pemerintah tidak berencana meminta penutupan sekolah di seluruh Jepang seperti pada musim semi lalu.
Hagiuda mengatakan jika pemerintah mendeklarasikan keadaan darurat berikutnya, pemerintah daerah akan memutuskan apakah sekolah-sekolah sebaiknya ditutup.
Dia mengatakan sekolah ditutup hanya bila benar-benar diperlukan setelah mempertimbangkan hak anak-anak bagi pendidikan dan pengaruhnya terhadap kesehatan mental dan fisik mereka.
Adapun, sejauh ini kasus harian penularan Covid-19 di Tokyo mencapai rekor tertinggi sejauh ini sebanyak 570 kasus pada Jumat (27/11/2020). Rekor sebelumnya adalah 539 yang dilaporkan pada Sabtu lalu.
Dalam jumlah bulanan, 8.567 kasus telah dilaporkan sejauh ini pada November, lebih tinggi dibandingkan rekor sebelumnya sebanyak 8.125 pada Agustus.
Para pejabat Tokyo mengatakan jumlah pasien dengan kondisi serius adalah 61 orang, bertambah satu dari Kamis. Angka tersebut meningkat selama lima hari berturut-turut, dan merupakan yang tertinggi sejak situasi darurat dicabut pada Mei lalu.