Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia akan menjadi tuan rumah World Economic Foruam Special Virtual on Indonesia pada 25 November mendatang. Pada kesempatan itu, Indonesia akan menjelaskan tentang proses pemulihan dari pandemi Covid-19 serta regulasi Omnibus Law.
Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar mengatakan bahwa Indonesia akan mengangkat tema Indonesia Priority and Health Recovery. Tema ini didasari pada kondisi yang tengah berkembang di seluruh dunia.
“Forum ini secara lebih lanjut akan membahas isu yang tengah berkembang di negara terkait dan dalam hal ini, Indonesia juga tidak terlepas perkembangan kawasan dan global yang dianggap relevan dan penting dalam konteks pembangunan ekonomi indonesia,” katanya saat media brefing, Senin (23/11/2020).
Lebih lanjut Indonesia akan menjelaskan tentang persentase kesembuhan nasional dari pandemi Covid-19 menyentuh 84,1 persen atau di atas rata-rata global menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) 64,3 persen.
Selain itu, persentase kematian di Indonesia menurutnya juga menurun tajam dari 8,6 persen menjadi 3,2 persen. Tren ini kata dia akan disertai dengan beberapa langkah pemulihan ekonomi nasional.
Secara khusus kata Mahendra, Indonesia juga akan menyampaikan perkembangan terkait penerapan Omnibus Law atau UU Cipta Kerja yang diklaim mampu menopang pemulihan ekonomi Tanah Air.
Baca Juga
“Catatan juga bahwa hal tadi merupakan suatu komitmen kita untuk terus melanjutkan proses reformasi ekonomi dalam konteks khususnya lagi dalam perbaikan iklim investasi dan peningkatan daya saing,” ujarnya.
Sedikitnya 43 pemimpin perusahaan global akan hadir secara virtual dalam agenda ini. Beberapa di antaranya adalah industri digital, teknologi dan komunikasi, industri farmasi, jasa kasehatan, infrastruktur, pemrosesan mineral hingga industri energi terbarukan.
Dialog ini akan dibagi menjadi dua sesi. Pertama secara khusus melibatkan Presiden Joko Widodo. Kedua, ajang ini akan dilanjutkan dengan diskusi panel yang menghadirkan Menko Meritim dan Investasi, Menko Perekonomian dan Menteri Luar Negeri.
Tahun ini setidaknya terdapat empat negara yang ditunjuk World Economic Forum menggelar Country Stretegic. Selain Indonesia, tiga negara lainnya adalah Jepang, Pakistan dan China.