Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo kembali menghadiri rangkaian KTT G20 tahun 2020 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/11/2020).
Kepala Negara membahas pembangunan masa depan yang inklusif, berkelanjutan, dan tangguh.
Hal ini termasuk upaya pengentasan kemiskinan, kesenjangan, antikorupsi, pemberdayaan perempuan dan pemuda, pendidikan, pariwisata, ekonomi digital, serta upaya pengendalian perubahan iklim dan pelestarian lingkungan.
Dalam pertemuan sesi pertama yang berlangsung kemarin, Presiden mendorong negara-negara G20 untuk memberikan perhatian bagi akses terhadap vaksin Covid-19 yang harus dibuka kepada semua negara.
Menurutnya, pemulihan ekonomi dunia tidak akan dapat dilakukan apabila pemulihan kesehatan dunia tidak tercapai, yang salah satunya diupayakan melalui vaksinasi Covid-19.
Kedua, Kepala Negara memandang perlu dukungan untuk pemulihan ekonomi dunia. Terkait dengan hal itu, Konferensi United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) telah meminta dukungan dana US$2,5 triliun agar negara berkembang mampu keluar dari keterpurukan ekonomi dengan memperlebar ruang fiskalnya.
Pemulihan ekonomi dunia tersebut memerlukan perhatian negara-negara G20. Salah satunya soal bantuan restrukturisasi utang untuk negara berpendapatan rendah.
"Restrukturisasi utang ini harus dibarengi dengan ditingkatkannya manajemen utang termasuk transparansi data dan dijaganya keberlanjutan fiskal," kata Presiden.
Selain itu, dukungan yang luar biasa bagi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan menjadi sangat penting untuk terus diberikan bagi negara-negara berkembang.
Jokowi berpandangan apabila dukungan itu dikurangi secara terburu-buru, pemulihan ekonomi dunia dikhawatirkan berjalan lama.
"Keleluasaan fiskal negara berkembang dibutuhkan untuk membiayai social safety net, mendongkrak konsumsi domestik, serta menggerakkan ekonomi kecil dan menengah," tutur Presiden.
Adapun, rangkaian KTT G20 tahun 2020 berlangsung di Kota Riyadh, Arab Saudi. Acara ini akan diakhiri dengan seremoni penutupan yang juga akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo beserta para kepala negara atau pemerintahan negara-negara G20 lainnya.