Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Catat Rekor Kematian akibat Covid-19, California Terapkan Jam Malam

Jam malam harian yang baru, mulai pukul 22:00 waktu setempat hingga pukul 05:00 akan berlaku hingga 21 Desember.
Ilustrasi-Petugas medis merawat pasien yang terinfeksi Virus Corona di Unit Perawatan Intensif (ICU) Rumah Sakit Scripps Mercy, di Chula Vista, California, Amerika Serikat, Selasa (12/5/2020)./Antara-Reuters
Ilustrasi-Petugas medis merawat pasien yang terinfeksi Virus Corona di Unit Perawatan Intensif (ICU) Rumah Sakit Scripps Mercy, di Chula Vista, California, Amerika Serikat, Selasa (12/5/2020)./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Negara bagian California memberlakukan jam malam mulai hari ini untuk mengekang lonjakan kasus virus Corona setelah angka kematian per hari di AS mencapai lebih dari 2.000 orang atau tertinggi sejak Mei.

Angka terbaru negara bagian barat itu sekarang lebih buruk dari puncak sebelumnya pada Agustus, menurut Los Angeles Times seperti dikutip BBC.com, Minggu (22/11/2020).

Selain jumlah kematian harian yang melampaui 2.000 untuk pertama kalinya sejak Mei, AS mencatat 12 juta infeksi yang dikonfirmasi, dengan lebih dari 255.000 kematian, menurut data yang dikumpulkan Universitas Johns Hopkins.

Sejauh ini AS mencatat jumlah korban tewas akibat Covid-19 yang tertinggi di dunia.

California melaporkan total satu juta kasus minggu lalu, menjadikan negara bagian itu sebagai yang kedua terparah setelah Texas.

Jam malam harian yang baru, mulai pukul 22:00 waktu setempat hingga pukul 05:00 akan berlaku hingga 21 Desember.

Pihak berwenang menyebutkan jam malam tersebut bisa diperpanjan jika diperlukan.

Sekitar 187.000 kasus infeksi baru tercatat secara nasional yang merupakan angka tertinggi sepanjang masa.

Beberapa negara bagian telah memberlakukan wajib menggunakan masker dan pembatasan sosial untuk mencoba memerangi wabah tersebut.

Sedangkan di Texas pasukan Garda Nasional dikerahkan ke kota El Paso untuk membantu operasi kamar mayat di sana.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga telah mendesak warga Amerika Serikat menghindari bepergian untuk liburan Thanksgiving pada 26 November demi mencegah peningkatan penularan wabah itu.

Thanksgiving biasanya merupakan minggu tersibuk untuk perjalanan di AS. Tahun lalu, diperkirakan 26 juta orang menggunakan pesawat terbang dalam seminggu menjelang liburan.

Pada Jumat terungkap bahwa putra tertua Presiden Donald Trump, Donald Trump Jr, dinyatakan positif terkena virus Corona.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Sumber : BBC.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper