Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump vs Gubernur California: Saling Serang Tuntutan dan Ancaman Penangkapan

Presiden Donald Trump dan Gubernur California memanas hingga saling serang tuntutan mengenai kericuhan di Los Angeles (LA).
Presiden AS Donald Trump menggelar konferensi pers di Rose Garden, White House pada Rabu (2/4/2025) terkait pemberlakuan tarif impor pada mitra dagang AS di seluruh dunia, serangan terbesarnya terhadap sistem ekonomi global yang telah lama dianggapnya tidak adil. Fotografer: Jim Lo Scalo / EPA / Bloomberg
Presiden AS Donald Trump menggelar konferensi pers di Rose Garden, White House pada Rabu (2/4/2025) terkait pemberlakuan tarif impor pada mitra dagang AS di seluruh dunia, serangan terbesarnya terhadap sistem ekonomi global yang telah lama dianggapnya tidak adil. Fotografer: Jim Lo Scalo / EPA / Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Pejabat California disebutkan akan melayangkan tuntutan terhadap Presiden Donald Trump untuk membatalkan pengarahan Garda Nasional oleh pemerintah di Los Angeles (LA). 

Tuntutan tersebut juga didasari atas Tindakan Trump yang disebut sebagai Tindakan "menginjak-injak kedaulatan negara bagian".

Gubernur Gavin Newsom menyebut kehadiran pasukan di jalan-jalan Los Angeles sebagai "ilegal dan tidak bermoral".

Pejabat AS mengatakan sekitar 1.000 anggota Garda Nasional berada di kota tersebut berdasarkan perintah federal pada siang hari Senin untuk menanggapi protes imigrasi. Sebanyak 2.000 anggota penuh yang diberi wewenang oleh Trump diperkirakan akan berada di lapangan pada akhir hari.

Sementara itu, Pentagon juga diperkirakan akan mengerahkan sekitar 700 Marinir ke Los Angeles dari California selatan, kata tiga pejabat AS pada hari Senin.

"Batalkan perintah tersebut. Kembalikan kendali ke California," tuntut Newsom, seorang Demokrat, dalam sebuah posting pada hari Minggu di platform media sosial X.

Tuntutan ini juga disampaikan oleh Jaksa Agung California Rob Bonta, yang mengatakan kepada wartawan bahwa Trump telah “menginjak-injak” kedaulatan negara bagian.

"Kami tidak menganggap enteng presiden yang menyalahgunakan wewenangnya dan memobilisasi pasukan Garda Nasional California secara tidak sah," kata Bonta dikutip dari APNews. 

Ia berencana untuk mengajukan perintah pengadilan yang menyatakan penggunaan Garda Nasional oleh Trump sebagai tindakan yang melanggar hukum dan meminta perintah penahanan untuk menghentikan pengerahan pasukan tersebut.

Trump Desak Gubernur California Ditangkap

Trump yang mendapat kritikan keras kemudian menuduh Gubernur Newson sebagai orang yang gagal menangani kekerasan di Los Angeles.

Ia pun mendesak adanya penangkapan terhadap Newson yang diklaim "menghalangi upaya negara".

"Saya akan melakukannya [menangkap Newsom]," kata Trump dikutip dari CBS News.

Kepala perbatasan Gedung Putih Tom Homan kemudian mengatakan bahwa ia tidak akan menangkap Newsom meski sebelumnya Trump telah "mengadakan upaya" penangkapan.

"Semua ini terjadi di luar konteks. Mereka belum melewati batas, Jika Anda melewati batas itu, saya tidak peduli siapa mereka — gubernur, wali kota, apa pun — dan ketika Anda melakukan kejahatan terhadap petugas ICE, kami akan mengajukan tuntutan," kata Homan.

Namun tuntutan penangkapan itu, tegas Homan, berlaku bila memang benar pejabat terpilih terbukti menghalangi tugas ICE.

Meskipun Homan mengatakan kepada CBS News bahwa ia akan "menyerahkan penangkapan" kepada Departemen Kehakiman untuk menentukan apakah ada yang menghalangi ICE.

"Tidak ada niat untuk menangkap gubernur saat ini. Saya tidak tahu apakah ia melewati batas itu," kata Homan.

Homan juga mengatakan bahwa "sangatlah penting" untuk mengirim pasukan Garda Nasional ke Los Angeles, dengan mengatakan bahwa para pengunjuk rasa telah menyebabkan kerusakan properti dan menyerang agen ICE.

Di sisi lain, Gubernur Newsom mengatakan pasukan Garda Nasional dipanggil secara ilegal oleh pemerintah federal tanpa izin negara bagian, yang memicu gugatan hukum pada Senin (9/6).

Pejabat setempat berpendapat bahwa kehadiran pasukan tersebut dapat memperburuk protes.

"Tingkat eskalasi ini sama sekali tidak beralasan, tidak diminta, dan belum pernah terjadi sebelumnya," tulis kantor Newsom. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper