Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Agama Fachrul Razi mengakui jika pihaknya kecolongan pada dua gelombang pertama dan kedua umrah pada masa pandemi Covid-19 di awal November.
Hal itu disampaikan Menag Fachrul Razi pada saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR pada Rabu (18/11/2020).
"Saya bisa katakan yang pertama dan kedua kita relatif kecolongan. Tapi ketiga sudah mulai lebih baik. Mudah-mudahan tidak terjadi kecolongan, kalau kecolongan terus ya kebangetan," kata Menag.
Dia mengatakan evaluasi pelaksanaan umrah di tengah pandemi menjadi perhatian utama kami. "Ini nama baik bangsa, nama baik Indonesia untuk kelanjutan haji umrah, maka kami mesti turun tangan langsung dalam kaitan mengawasi ketertiban [haji/umrah]," ujarnya.
Setelah Arab Saudi membuka pelaksanaan umrah untuk jemaah internasional, terdapat tiga gelombang keberangkatan umrah yang dilakukan.
Seperti diberitakan sebelumnya, dari tiga gelombang keberangkatan umrah pada November 2020, terdapat 13 jemaah yang dinyatakan positif Covid-19 pada saat karantina di hotel di Mekkah.
Baca Juga
13 orang jemaah yang positif Covid-19 itu terdiri dari delapan orang pada gelombang pertama dan lima orang pada gelombang kedua. Tidak ada jemaah yang terkonfirmasi positif dari gelombang ketiga.
"Dari 13 orang yang positif, tiga di antaranya sudah kembali ke Indonesia, 10 orang masih karantina di Arab Saudi," kata Menag.
Perlu diketahui, terdapat banyak calon jemaah umrah yang gagal berangkat pada hari keberangkatan ke Jeddah karena terbukti positif Covid-19.
Pertama, gelombang 1 November 2020 sebanyak 224 jemaah berangkat dari 25 Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah. Dalam gelombang ini, terdapat 65 orang gagal berangkat dan 10 orang dinyatakan positif Covid-19 di Indonesia.
Kedua, gelombang 3 November 2020 sebanyak 89 jemaah dari 10 PPIU. Terdapat sembilan orang positif Covid-19.
Ketiga, gelombang 8 November 2020 memberangkatkan 46 jemaah dari sembilan PPIU. Sebanyak sembilan orang gagal berangkat lantaran tujuh orang positif Covid-19 dan dua orang belum terbit bukti tes usap atau swab test pada saat keberangkatan.