Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Tak Fanatik Hanya Pilih Satu Vaksin Covid-19

Dalam beberapa pekan terakhir, dua kandidat vaksin dari dua perusahaan farmasi mengklaim memiliki tingkat efektivitas menangkal Covid-19 hingga 90 persen.
Vaksin Covid-19 buatan Pfizer./Antara-Reuters
Vaksin Covid-19 buatan Pfizer./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tidak terpatok hanya memilih vaksin Covid-19 dari satu sumber saja. Pihak mana pun berpeluang menyediakan vaksin Covid-19 untuk Indonesia asalkan sudah teruji.

Penegasan tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Selasa (17/11/2020).

Pemerintah akan terbuka untuk menyediakan vaksin Covid-19 dari perusahaan manapun, asalkan sudah teruji secara saintifik dan melewati seluruh prosedur dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Intinya pemerintah terbuka dengan kandidat vaksin mana pun, tanpa lengah dalam memutuskan untuk melakukan kerja sama, karena penetapan kandidat vaksin ini harus melalui proses pengawalan oleh BPOM dan dikaji dengan dasar-dasar saintifik,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat telekonferensi pers di Jakarta, Selasa.

Wiku mengatakan vaksin yang nantinya digunakan oleh pemerintah Indonesia dipastikan sudah lolos dari uji klinis tahap satu, dua dan tiga, serta memperoleh otorisasi penggunaan darurat dari BPOM.

Selain itu, vaksin yang nantinya dipilih juga akan dipastikan sesuai dengan karakteristik masyarakat dan cocok dengan kondisi sarana dan prasarana di Tanah Air.

“Sesuai dengan sarana pendukung lainnya seperti cold chain," ujar Wiku.

Dalam beberapa pekan terakhir, dua kandidat vaksin dari dua perusahaan farmasi mengklaim memiliki tingkat efektivitas menangkal Covid-19 hingga 90 persen.

Korporasi farmasi asal AS Moderna mengklaim vaksin eksperimental yang dikembangkannya 94,5 persen efektif untuk mencegah Covid-19 berdasarkan data sementara dari uji coba tahap akhir.

Kemudian, vaksin dari Pfizer, perusahaan asal AS yang bermitra dengan BioNTech, perusahaan asal Jerman, juga diklaim berhasil mencegah infeksi virus hingga 90 persen.

Kedua perusahaan dikabarkan berencana mengajukan izin penggunaan darurat ke otoritas kesehatan AS pada akhir November 2020.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyambut hasil uji dari Moderna dan Pfizer. Namun, WHO memperingatkan masyarakat dunia agar tidak lengah dari penularan kasus Covid-19.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper