Bisnis.com, JAKARTA - Ayam kedu, Ayam selasih atau Ayam cemani adalah ras ayam lokal yang dikembangkan di wilayah Kedu, tepatnya di Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung, dan Desa Kalikuto, Kecamatan Grabag, Magelang.
Dikutip dari wikipedia, ras lokal ini dikenal karena warnanya yang hitam, namun terdapat pula tipe yang berwarna putih. Ayam kedu tengah dikembangkan sebagai ras ayam unggul.
Ayam kedu pada awalnya berfungsi sebagai hewan ritual dan tidak dimuliakan sebagai pedaging atau petelur.
Menariknya, satu ekor ayam cemani ini, harganya bisa tembus Rp25 jutaan. Selain karena warnanya yang dominan hitam, apa sih sebab-sebab yang bikin ayam ini bisa dijual dengan harga yang sangat tinggi?
Di balik dagingnya yang hitam, ayam ini memiliki kadar protein yang tinggi ditambah dengan kadar lemak dan kolesterol yang sangat rendah. Gak heran kalau ayam ini diminati.
Terus apa alasan-alasannya kenapa harga ayam Cemani bisa mahal banget di Indonesia? Berikut dikutip dari Lifepal.
1. Jumlah ayam Cemani yang sedikit bikin harganya mahal
Keberadaan ayam Cemani yang gak banyak di dunia, termasuk di Indonesia menjadi alasan kenapa harga ayam ini mahal banget. Gak diketahui pasti berapa populasi ayam ini sekarang.
Namun, dari informasi yang beredar tahun 2017, jumlah ayam ini disebut-sebut mencapai 3.500 ekor di dunia. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah ayam broiler yang mencapai 1,69 miliar ekor.
Kalau jumlah ayam hitam pekat ini gak bisa mengimbangi banyaknya permintaan, bisa dipastikan harganya bakal terus meroket. Jadi, mikir-mikir deh buat memakannya.
2. Ayam yang melegenda sejak masa Kerajaan Majapahit
Rupanya kisah ayam Cemani begitu melegenda di tengah-tengah masyarakat. Malahan banyak orang yang meyakini ayam ini telah hidup sejak masa Kerajaan Majapahit.
Ceritanya dimulai ketika ayam hitam ini menjadi peliharaan Ki Ageng Mangkuhan. Sewaktu dipelihara olehnya, ayam Cemani gak sepenuhnya berwarna hitam lho.
Kemudian warnanya menjadi hitam sepenuhnya terjadi saat Ki Ageng mengawinkan ayam hitamnya dengan ayam hitam lainnya demi menjaga kelestariannya. Gak disangka perkawinan ayamnya tersebut menghasilkan ayam yang hitam sepenuhnya.
Sejak saat itu ayam ini dinamakan ayam Cemani yang dikutip dari bahasa Sanskerta. Cemani sendiri diartikan sebagai hitam.
Tujuan Ki Ageng melestarikannya gak lain karena ayam ini pernah digunakan dalam pengobatan. Makanya ayam ini kemudian dikenal sebagai obat.
Walaupun cerita yang beredar demikian, faktanya nih warna hitam pada ayam ini disebabkan fibromelanosis. Adanya fibromelanosis diakibatkan terjadinya mutasi genetik yang kemudian memicu melanin yang berlebihan.
3. Ayam Cemani dikenal sebagai ayam mistis
Ayam Cemani dikenal kemistisannya.
Gak cuma menjadi ayam yang melegenda, ayam Cemani juga diselubungi mitos kalau ayam ini merupakan ayam mistis. Di Jawa ayam hitam digunakan dalam ritual mistis.
Informasinya nih ada tiga ayam yang dipercaya punya kekuatan magis, yaitu ayam Cemani Widitra, Cemani Warastratama, dan Cemani Kaikayi. Ketiga ayam tersebut dipakai buat penolak bala, sihir, hingga digunakan dalam upacara adat.
4. Ayam Cemani dipercaya membawa keberuntungan
Gak sedikit pula orang-orang yang percaya kalau ayam Cemani itu membawa keberuntungan. Terus ayam ini bisa membawa kedamaian, rezeki yang banyak, bikin laris dagangan, hingga kesuksesan buat siapa aja yang memeliharanya.
Dengan adanya kepercayaan tersebut, wajar kiranya ayam ini diminati banyak orang. Bahkan, ada orang yang rela membayar mahal demi bisa memelihara ayam ini.
Menariknya nih Greenfire Farms yang berlokasi di Florida, Amerika Serikat menjual ayam hitam ini dengan harga mulai dari US$199 – US$ 400 per ekor. Kalau dirupiahkan, ayam Cemani dijual dengan harga Rp2,78 juta – Rp5,60 juta.
Jenis | Harga termurah | Harga termahal |
Ayam Cemani dewasa | Rp 25 juta | Rp 40 juta |
Anak ayam Cemani | Rp 125 ribu | Rp 550 ribu |
Telur ayam Cemani | Rp 80 ribu | Rp 100 ribu |