Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Republik: Trump Harus Punya Bukti Kuat untuk Gugat Hasil Pilpres AS 2020

Sejumlah senator dari Partai Republik sudah mengakui kemenangan Biden.
Presiden Donald Trump saat hendak terbang bersama Air Force One meninggalkan Florida untuk berkampanye di North Carolina, Pennsylvania, Michigan dan Wisconsin, di Bandara Internasional Miami International, Florida, AS, 2 November 2020./Antara-Reutersrn
Presiden Donald Trump saat hendak terbang bersama Air Force One meninggalkan Florida untuk berkampanye di North Carolina, Pennsylvania, Michigan dan Wisconsin, di Bandara Internasional Miami International, Florida, AS, 2 November 2020./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA - Tokoh-tokoh Republik di Kongres untuk saat ini memang menyatakan mendukung upaya Presiden Donald Trump menggugat kemenangan Presiden terpilih Joe Biden, tetapi Trump harus segera menyajikan bukti kuat atau kalau tidak mengurungkan gugatan itu.

Sejumlah senator dari Partai Republik sudah mengakui kemenangan Biden. Lebih banyak lagi yang belum mengakuinya, tetapi mereka disebut-sebut sudah mencapai batas kesabarannya dalam memberi kesempatan Trump mengajukan gugatan.

Senator Rob Portman dari Ohio, negara bagian yang dengan mudah dimenangkan Trump pekan lalu, menyatakan Biden sudah cukup unggul untuk dinyatakan memenangkan pemilu "dan tim kampanye Presiden Donald Trump harus memberikan bukti yang mendukung tuduhan adanya kecurangan pemilu."

Portman menambahkan, bahwa dia berharap pihak negara bagian dan pengadilan menempuh langkah yang efisien dalam mengatasi masalah ini.

Tetapi, yang terjadi di belakang layar, sejumlah senator malah berkata lebih eksplisit lagi.

"Saya kira tujuannya di sini adalah memberi ruang kepada presiden dan tim kampanyenya untuk menunjukkan memang ada bukti riil yang mendukung klaim kecurangan pemilu. Jika memang ada bukti, maka mereka harus secepatnya memperkarakan. Jika tidak ada, kita semua lupakan saja," kata seorang pembantu senior Republik di Senat.

Pembantu senior kedua menyatakan kebanyakan senator Republik memang mendukung hak Trump untuk tak mau mengakui kekalahan tetapi tidak mendapatkan pembuktian mengejutkan apa pun.

"Pada titik tertentu ini harus diberikan. Dan saya beri waktu satu atau dua pekan."

Pernyataan Keras

Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell, tokoh Republik tertinggi di Kongres, menyampaikan pernyataan keras yang lebih kelihatan sebagai kelanjutan dari retorika selama kampanye 2020 dari pada seruan pasca pemilu untuk mulai membahas urusan serius.

Sementara, Senator Marco Rubio pada Senin(9/11/2020) malam lalu masih menolak mengakui Biden sebagai presiden terpilih.

Namun, menjawab pertanyaan wartawan mengenai tuduhan kecurangan yang tak disertai bukti di negara bagian-negara bagian yang sengit dipertarungkan seperti Pennsylvania, Rubio berkilah dia tidak dalam posisi untuk mengetahui apa yang terjadi di luar negara bagiannya di Florida.

Yang juga menjadi masalah bagi sejumlah senator Republik adalah pemilu putaran dua di Georgia pada 5 Januari yang akan menentukan apakah tahun depan Republik mengendalikan senat atau tidak.

Saat ditanya soal gugatan hukum Trump terhadap kemenangan Biden, Senator Republik Mike Rounds malah menjawab, "Nomor satu, kami harus fokus ke Georgia dan betapa pentingnya hal itu."

Dia mengisyaratkan, bahwa seandainya Georgia yang memperebutkan dua kursi senat jatuh ke tangan Demokrat, maka Republik tidak lagi dominan di senat.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper