Bisnis.com, JAKARTA - Menanggapi rencana kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, Anggota DPD yang juga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie menyarankan agar Rizieq berhenti melakukan aksi jalanan.
Jimly mengatakan bahwa kontribusi Rizieq akan nyata, jika ikut dalam dunia politik. Dengan demikian, dia bisa terlibat dalam pembuatan kebijakan untuk kemaslahatan bangsa.
“Berjuanglah secara resmi, jangan terus-terusan mobilisasi massa di jalanan. Banyak mudaratnya,” kata Jimly melalui cuitan akun Twitternya, Selasa (10/11/2020).
Sebelumnya, pernyataan dari Ketua Presidium Alumni 212 (PA 212) Slamet Ma’arif menyebut bahwa Rizieq Shihab tidak akan masuk ke partai.
Setiba di Indonesia, Rizieq dipastikan tidak akan langsung masuk ke dalam partai, baik itu partai lama maupun partai berhaluan Islam baru seperti Partai Ummat dan Partai Masyumi Reborn, kata Ma’arif.
Hal tersebut sangat disayangkan oleh Jimly karena bila Rizieq bisa bersatu ke dalam sebuah partai, maka dia bisa melakukan konsolidasi dengan baik.
Baca Juga
“Kenapa mesti ditolak kalau langsung jadi pemimpin partai?” ujarnya.
Senator dari daerah pemilihan DKI Jakarta tersebut juga menilai bahwa posisi partai Islam saat ini hanya PKB yang aman. Sementara PKS, PAN, dan PPP terancam hilang oleh PBB, Gelora, Partai Ummat dan Partai Masyumi Reborn.
“Silakan semua tokoh terkait saling buka diri dan saling rangkul. Kanalisasi aspirasi ini penting agar tidak terus-terusan “meledak di jalan”.
Pada sisi lain dia juga mengatakan pejabat pemerintah juga mesti arif untuk membukakan pintu saluran aspirasi rakyat," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rizieq akan tiba pagi ini di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta setelah 3 tahun bermukim di Arab Saudi.