Bisnis.com, JAKARTA--Juru Bicara Persaudaraan Alumni 212 Haikal Hassan menyebut Presiden Prancis Emmanuel Macron sebagai teroris karena telah menghina agama Islam dan Nabi Muhammad SAW.
Pria yang akrab disapa Babe Haikal tersebut juga sempat menyemangati seluruh massa aksi yang mengepung Kedutaan Besar Prancis di Jalan MH. Thamrin agar tidak takut jika tertangkap maupun tertembak oleh aparat Kepolisian yang berjaga di sekitar Kedutaan Besar Prancis.
Ia menyebutkan sebelum berangkat kemarin ada yang WhatsApp meminta dirinya tidak usah ikut aksi karena khawatir ditangkap.
Haikal menyatakan untuk Rasulullah dirinya tidak masalah jika ditangkap bahkan kalaupun harus mendapat perlakuan lebih dari itu, ujarnya sembari menyebut Macron sebagai teroris.
Pernyataan Haikal dari atas mobil komando itu langsung disambut massa aksi dengan mengucapkan takbir dan berteriak Macron teroris.
Puluhan massa aksi dari Ormas Islam GNPF Ulama, Front Pembela Islam (FPI) serta Persaudaraan Alumni (PA) 212 berdemo di depan Kedutaan Besar Prancis yang berlokasi di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, Senin (2/11/2020).
Baca Juga
Aksi dilakukan untuk memprotes pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait dengan penerbitan kartun Nabi Muhammad SAW dengan dalih kebebasan berekspresi.
Sebelum melakukan aksi, puluhan massa aksi yang terdiri atas pria dan wanita melakukan salat zuhur berjamaah terlebih dulu di jalan raya.
Puluhan personel Polri berjaga di sekitar Kedutaan Besar Prancis dan memasang pagar duri agar massa tidak menerobos masuk maupun mendekati Kantor Kedubes Prancis.