Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Detik-detik Akhir Pilpres AS, Kampanye Diadang Kendala Teknis Facebook

Bahkan, Calon Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan rugi hingga US$500.000 akibat kehilangan potensi donasi pada pekan ini.
Joe Biden dan Donald Trump bersaing keras meraup suara terbanyak di Pilpres AS 2020./Istimewa
Joe Biden dan Donald Trump bersaing keras meraup suara terbanyak di Pilpres AS 2020./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kandidat Calon Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan rugi hingga US$500.000 akibat kehilangan potensi donasi pada pekan ini setelah mengalami kendala teknis di Facebook. Padadahal, tanggal perhelatan pemungutan suara kian dekat.

Dilansir dari CNN International, Jumat (30/10/2020), tim kampanye Biden menyalahkan Facebook lantaran ada masalah dengan sistem iklan di media sosial telah mencegah kampanye menjalankan beberapa iklan yang meminta sumbangan.

Pada Kamis, pihak Facebook mengakui bahwa adanya masalah teknis sehingga sejumlah kampanye tidak dapat memunculkan iklan pada pekan ini. 

"Kami mendapati 5 hari sebelum Hari Pemilu tidak dapat mempercayai iklan kami akan berjalan dengan baik. Dan lawan kami mendapat keuntungan yang tidak adil dan partisan,” kata Direktur Digital tim Kampanye Biden Rob Flaherty.

Facebook mengatakan kendala teknis tersebut telah berdampak pada kampanye kedua capres.  Kedua tim kampanye menggunakan iklan Facebook untuk meningkatkan dan meraup sumbangan. Baik Biden maupun Trump telah menggelontorkan puluhan juta dolar kepada Facebook pada tahun ini.

Peran Facebook cukup besar terhadap kampanye presiden kali ini. Bagi pihak Biden, kampanye politik di media sosial yang memperbolehkan kebohongan telah memberikan keuntungan bagi Trump. 

Sementara itu, NBC melaporkan bahwa tim Trump juga mengalami kendala yang sama pada Jumat. Namun, tidak ada informasi detail mengenai hal ini. 

"Mafia Silicon Valley sekarang meningkatkannya, menghentikan kami menjalankan iklan yang disetujui pada hari-hari sebelum jutaan orang Amerika memberikan suara mereka," kata juru bicara kampanye Trump, Samantha Zager dalam email. 

Dia mengatakan aturan Facebook seputar iklan sama dengan penyensoran.

Dalam sebuah pernyataan, Facebook mengungkapkan bahwa sebagian besar iklan yang sempat terhenti sudah berjalan.

“Kami bekerja secara langsung dengan kedua [tim] kampanye presiden untuk mengatasi beberapa masalah iklan yang tersisa, yang kami harap dapat diselesaikan bagi semua pengiklan.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper