Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael Pompeo bertemu Menlu RI Retno LP Marsudi, Kamis (29/10/2020). Dalam pertemuan bilateral ini, kedua menlu membahas penguatan kerja sama di tengah situasi yang penuh tantangan hingga perseteruan di Laut China Selatan.
Terkait Laut China Selatan, Retno menyampaikan posisi Indonesia adalah menjaga wilayah perairan itu agar stabil dan damai.
"Hukum internasional khususnya UNCLOS 1982 harus dihormati dan dilaksanakan," kata Retno dalam keterangan pers bersama secara virtual usai pertemuan bilateral.
Pada aspek regional, Indonesia mengemukakan pentingnya penguatan multilateralisme yang membawa manfaat bagi semua negara. Indonesia pun berkomitmen untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Asean.
Retno juga menegaskan pentingnya membangun ketahanan nasional dan regional. AS dapat memainkan peran utama dalam mendukung upaya tersebut.
Pada pertemuan tersebut, Menlu Retno juga membahas soal Palestina dan Afghanistan. Dia menyatakan bahwa isu Palestina sangat dekat dengan masyarakat Indonesia. Dalam hal itu, posisi Indonesia adalah memberikan solusi kepada dua negara yang terlibat.
Baca Juga
Retno melanjutkan bahwa Indonesia mengapresiasi kepemimpinan AS yang membawa perdamaian di Afghanistan. Indonesia siap berkontribusi lebih, khususnya pada isu terkait pemberdayaan perempuan.
Menlu Retno juga mengatakan bahwa Indonesia dan AS sepakat meningkatkan kerja sama pada bidang kesehatan.
“Saya berterima kasih kepada Pemerintah AS atas kerja sama dengan Indonesia selama pandemi, termasuk melalui penyediaan 1.000 ventilator,” katanya dalam keterangan pers bersama secara virtual usai pertemuan bilateral.
Dalam hal ekonomi, Indonesia-AS sepakat memperkuat rantai pasokan global dan mempercepat pemulihan ekonomi. Retno menekankan pentingnya fasilitas GSP, karena tidak hanya membawa manfaat bagi Indonesia tapi juga bisnis di AS.
Masih terkait ekonomi, Retno juga mendorong AS untuk mempertebal investasi di Indonesia. Harapannya, aliran dana juga masuk ke proyek-proyek di pulau terluar Indonesia, seperti pulau Natuna.
Sementara itu, Menlu AS Michael Pompeo menyatakan bahwa pemerintah AS mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk terus mempertahankan kawasan maritim di Zona Ekonomi Ekslusif sekitar Kepulauan Natuna. Pasalnya, dalam beberapa waktu terakhir, kapal China berulangkali masuk ke wilayah tersebut.
“Kami menghormati upaya kuat Indonesia untuk melindungi hak maritimnya dan melawan agresi RRT di Laut Cina Selatan, termasuk di Zona Ekonomi Eksklusifnya di sekitar Kepulauan Natuna,” ujar Pompeo.