Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu AS Pompeo Singgung Ketegangan Indonesia-China di Laut Natuna, Ini Katanya

ompeo dalam keterangannya menilai Indonesia merupakan pemimpin di Asean dalam tatanan berbasis aturan di Indo-Pasifik.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berkunjung ke Maladewa sebelum ke Indonesia, Rabu (28/10/2020). JIBI/Bisnis-Nancy Junita @Twitter SecPompeo
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berkunjung ke Maladewa sebelum ke Indonesia, Rabu (28/10/2020). JIBI/Bisnis-Nancy Junita @Twitter SecPompeo

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Michael Pompeo tiba di Jakarta hari ini, Kamis (29/10/2020). Dalam lawatan itu, dia turut menyinggung soal ketegangan antara RI dan China di sekitar Kepulauan Natuna.

Pompeo mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk terus mempertahankan kawasan maritim di Zona Ekonomi Ekslusif sekitar Kepulauan Natuna. Pasalnya, dalam beberapa waktu terakhir, kapal China berulangkali masuk ke wilayah tersebut.

“Kami menghormati upaya kuat Indonesia untuk melindungi hak maritimnya dan melawan agresi RRT di Laut Cina Selatan, termasuk di Zona Ekonomi Eksklusifnya di sekitar Kepulauan Natuna,” tulisnya dalam keterangan resmi, Kamis (29/10/2020).

Di samping itu, AS dan Indonesia dinilai telah memiliki visi yang sama terkait kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Termasuk komitmen kebebasan pelayaran dan penerbangan.

Pompeo dalam keterangannya menilai Indonesia merupakan pemimpin di Asean dalam tatanan berbasis aturan di Indo-Pasifik.

“Amerika Serikat tetap terlibat secara mendalam di Indo-Pasifik, dan kami serta mitra kami percaya bahwa cara terbaik untuk mencegah konflik adalah dengan memperkuat nilai-nilai bersama kami,” terangnya.

Dia menyebut bahwa kerja sama keamanan dengan Indonesia selama ini merupakan pilar utama kemitraan strategis kedua negara. AS menyampaikan kebanggaannya karena telah menjadi mitra pertahanan terbesar Indonesia.

Beberapa di antaranya adalah sejumlah latihan dan kegiatan tahunan bersama. Selain itu, kerja sama dalam sektor kontraterorisme dan melawan ekstrimisme juga diyalani kedua negara.

“Kerja sama kita dalam kontraterorisme dan melawan ekstremisme kekerasan juga merupakan komponen penting dari upaya bersama kita untuk membangun dunia yang lebih aman.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper