Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mendorong masyarakat agar lebih memilih staycation di rumah pada masa lebih panjang pekan depan.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan libur panjang yang jatuh pada 28 Oktober - 1 November akan menjadi momentum tantangan bagi masyarakat untuk menguji kedisplinan protokol kesehatannya.
Hal ini mengingat pada dua periode libur panjang sebelumnya telah memberikan pelajaran penting lantaran kasus Covid-19 melonjak tajam.
Untuk itu, masyarakat didorong untuk lebih memilih staycation atau berlibur di rumah saja.
"Pilihan ini adalah yang paling aman karena kita yang mengendalikan lingkungan rumah kita menjalankan protokol kesehatan pafa keluarga," ujarnya, Jumat (23/10/2020).
Jangan lupa, katanya, pastikan peredaran udara segar lancar di dalam rumah dengan membuka ventilasi atau jendela. Sinar matahari juga harus dibiarkan masuk.
Baca Juga
Banyak acara seru yang dapat menjadi pilihan yakni virtual tour ke tempat-tempat wisata yang tersedia di situs internet.
Kendati demikian, bagi masyarakat yang sudah bertekad untuk melakukan perjalanan ke luar kota pada libur panjang kali ini, diharapkan mempertimbangkan moda transportasi yang dipilih.
"Pastikan moda transportasi yang betul-betul mempraktikkan protokol kesehatan dengan ketat seperti maskapai penerbangan atau kereta api," ungkap Reisa.
Apabila memakai transportasi umum, maka pelancong harus melakukan pemesanan tiket sejak jauh-jauh hari sehingga dapat terhindar dari antrean membeli tiket atau saat rapid test.
"Dalam perjalanan, [pelancong] wajib tetap memakai masker. Hindari makan atau minum atau mengobrol panjang di dalam pesawat, kereta, atau bus," ujarnya