Bisnis.com, JAKARTA – Akademisi sekaligus aktivis Rocky Gerung memberi nilai "A Minus" kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang genap berusia setahun.
Penilaian tersebut diungkapkan Rocky dalam tayangan Mata Najwa yang ditayangkan Rabu (21/10/2020). Namun, Rocky mengatakan penilaian tersebut bukanlah dengan angka, melainkan berupa huruf.
“A minus,” kata Rocky, seperti dikutip Bisnis, Kamis (22/10/2020).
Penilaian yang diberikan Rocky seakan membuat presenter Mata Najwa, Najwa Shihab, sampai terheran-heran.
Pasalnya, Rocky dikenal sebagai aktivis yang tidak segan-segan menetapkan diri sebagai oposisi pemerintahan Jokowi. Rocky Gerung juga acap kali melontarkan kritik pedas atas gaya kepemimpinan Presiden Jokowi.
“A minus? Itu skalanya A itu yang paling bagus atau A yang paling jelek?” tanya Najwa memastikan.
Baca Juga
Rocku Gerung pun menjawab pertanyaan Najwa dengan lantang. Ternyata A minus bukanlah nilai A seperti di sekolah yang menunjukkan prestasi terbaik.
“A minus itu, A buat kebohongan, minus untuk kejujuran,” kata Rocky menjelaskan.
Rocky mengatakan ada beberapa alasan yang membuat dia menyematkan rapor merah untuk kinerja pemerintahan Jokowi pada periode kedua.
Menurutnya, sebagian besar masyarakat tidak puas dengan kinerja Jokowi dan para pembantunya.
“Publik sekarang berupaya untuk memahami logic dari government, yaitu menitipkan harapan. Namun, tiba-tiba dibatalkan oleh dua caption di koran Kompas kemarin, kepuasan hilang,” ucapnya.
Rocky juga mengibaratkan setahun pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin bagaikan sepasang pengantin yang kehilangan kepercayaan di malam pertamanya.
Menurunnya tingkat kepuasan publik tercermin dalam riset yang digelar oleh Saiful Mudjani Research Center (SMRC). Pada Agustus 2020, lanjutnya, tingkat kepuasan rakyat terhadap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin masih di atas 60 persen.
Walaupun penilaian di bawah 50 persen, Rocky mengatakan masih ada sebagian masyarakat Indonesia yang berpikir bahwa pemerintahan Jokowi-Ma’ruf masih terus berlanjut agar tidak terjadi kerusuhan. Padahal, dia mengibaratkan jika tingkat kepuasan masyarakat Eropa terhadap pemerintah sudah di bawah 50 persen, maka Perdana Menteri sudah turun dari jabatan.
"Sekarang [tingkat kepuasan masyarakat] di bawah 50 persen. Itu artinya, ini tahun pertama lho [kepercayaan] udah hilang. Ini seperti di malam pertama pasangannya udah nggak percaya, emang mestinya perkawinannya bubar," ungkap Rocky.