Bisnis.com, JAKARTA - Prancis memerintahkan penutupan sementara sebuah masjid di luar Paris sebagai bagian dari tindakan keras terhadap orang-orang yang diduga menghasut kebencian, setelah pembunuhan seorang guru akibat menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelasnya.
Pengurus Masjid Agung Pantin yang berada di pinggiran Paris itu sebelumnya membagikan video di halaman Facebook-nya sebelum terjadi serangan yang melampiaskan kebencian terhadap guru sejarah Samuel Paty dengan memenggal guru tersebut.
Polisi menempelkan pemberitahuan tentang perintah penutupan di luar masjid.
Pihak berwenang juga mengatakan akan menindak tegas penyebar pesan kebencian, penceramah khotbah kontroversial dan orang asing yang diyakini menimbulkan ancaman keamanan bagi Prancis.
Perintah penutupan masjid selama enam bulan itu "dengan tujuan tunggal untuk mencegah tindakan terorisme", menurut bunyi pemberitahuan itu seperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (21/10/2020).
Hasil penyelidikan pembunuhan mengerikan itu mengungkap, Selasa (20/10/2020), bahwa pria yang memenggal kepala Paty telah melakukan kontak dengan orangtua siswa yang memimpin kampanye online melawan guru tersebut.
Baca Juga
Sumber polisi mengatakan sebelumnya, pembunuh berusia 18 tahun itu telah bertukar pesan di WhatsApp dengan pria yang ingin Paty dipecat setelah putrinya memberi tahu bahwa guru tersebut menunjukkan kartun Nabi Muhammad dalam pelajaran tentang kebebasan berbicara.
Ayah gadis itu marah, karena guru itu menampilkan karikatur nabi dalam keadaan telanjang, dan meminta Paty dipecat, karena menyebarkan "pornografi".
Para orangtua siswa kemudian berada di balik kampanye online yang mendesak "mobilisasi" melawan guru.
Pembunuhan itu terjadi beberapa minggu setelah Macron mengungkapkan keprihatinannya tentang apa yang dia sebut "separatisme Islam".