Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjalankan program cleaness, health, safety, and environment (CHSE) di desa wisata dan destinasi wisata yang dikelola publik di mana salah satu isinya adalah penyediaan fasilitas cuci tangan di dalamnya.
Hal tersebut juga menjadi bagian dari perayaan Hari Cuci Tangan Sedunia yang jatuh pada 15 Oktober, sosialisasi pentingnya mencuci tangan terus dilakukan.
Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastrukrtur Kemenparekraf, Heri Santosa Sungkari mengatakan, bahwa selain menyediakan sarana dan prasarana cuci tangan seperti wastafel, sabun, dan air bersih, sosialisasi terkait pentingnya cuci tangan juga dilakukan.
“Kami lakukan sosialisasi CHSE. Kita sampaikan betapa pentingnya cuci tangan di tengah pandemi [Covid-19],” ujar Heri dalam acara Kampanye Nasional dan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia, Kamis (15/10/2020).
Lebih lanjut, program tersebut dipastikan dilakukan di 5 destinasi superprioritas dan 10 destinasi prioritas nasional.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Kirana Pritasari mengatakan bahwa cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan pilar kedua dari sanitasi total berbasis masyarakat yang terus dikampanyekan oleh pemerintah.
Baca Juga
“Berdasarkan data riset tahun 2018 hanya setengah dari populasi masyarakat Indonesia di atas usia 10 tahun yang mempraktikkan perilaku cuci tangan yang benar,” ujarnya.