Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada! BMKG Prediksi Puncak La Nina Desember 2020

BMKG memprediksi La Nina akan mencapai puncak pada Desember 2020 hingga Januari 2021, yang kemudian dilanjutkan dengan puncak musim hujan yakni sekitar Februari 2021.
Warga beraktivitas di tepi Danau Teluk Kenali, Jambi, Minggu (24/3/2019)./ANTARA-Wahdi Septiawan
Warga beraktivitas di tepi Danau Teluk Kenali, Jambi, Minggu (24/3/2019)./ANTARA-Wahdi Septiawan

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan memastikan bahwa prediksi cuaca diterima oleh masyarakat di daerah, apalagi jika ada potensi menimbulkan bencana alam.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa dalam memberikan informasi peringatan dini biasanya disampaikan melalui rilis.

“Namun, agar benar-benar bisa diterima masyarakat, kami juga menyiapkan prakiraan, prediksi, dan peringatan dini untuk skala mikro di level kecamatan,” ujarnya dalam konferensi pers hasil rapat terbatas Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Selasa (13/10/2020).

Dia juga meminta agar masyarakat untuk mengunduh aplikasi Info BMKG melalui gawai untuk mempermudah dalam mendapatkan informasi terkait prediksi cuaca.

Terkait fenomena La Nina yang disebut Dwikorita beririsan dengan musim hujan, masyarakat diminta mewaspadai waktu puncak dari dua fenomena tersebut.

BMKG memprediksi La Nina akan mencapai puncak pada Desember 2020 hingga Januari 2021, yang kemudian dilanjutkan dengan puncak musim hujan yakni sekitar Februari 2021.

“Kita perlu mewaspadai puncak La Nina dan musim hujan ini dalam kisaran Desember [2020], Januari, dan Februari [2021]. Untuk itu mohon [masyarkat] untuk memonitor dari aplikasi mobile phone update informasi setiap tujuh hari ke depan,” ungkapnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat untuk menyiapkan diri dan mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana hidrometeorologi seperti banjir.

Presiden menyatakan bahwa berdasarkan laporan yang diterima dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan bulanan di Indonesia berpotensi naik 20 - 40 persen di atas normal akibat fenomena La Nina.

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk mengantisipasi dampak dari La Nina terhadap sejumlah sektor, khususnya sektor pertanian.

“Saya minta semua [mengantisipasi] dampak La Nina ini terhadap produksi pertanian agar betul-betul dihitung terhadap sektor perikanan, dan juga sektor perhubungan, karena 20 - 40 persen itu bukan kenaikan yang kecil,” kata Jokowi dalam konferensi pers saat membuka Rapat Terbatas Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/10/2020).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper