Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tangani Demo UU Cipta Kerja dengan Damai, Polisi Kalsel Mendapat Pujian

Pada aksi unjuk rasa menentang UU Omnibus Law Cipta Kerja, Kamis lalu, situasi bisa dikendalikan tanpa menimbulkan insiden.
Ilustrasi-Aparat TNI-Polri siaga untuk mengantisipasi aksi unjuk rasa mahasiswa dan buruh untuk menolak pengesahan UU Cipta Kerja./Bisnis-Rayful Mudassir
Ilustrasi-Aparat TNI-Polri siaga untuk mengantisipasi aksi unjuk rasa mahasiswa dan buruh untuk menolak pengesahan UU Cipta Kerja./Bisnis-Rayful Mudassir

Bisnis.com, BANJARMASIN - Penanganan aksi unjuk rasa di Kalimantan Selatan mendapat pujian dari politisi Partai Gerindra.

Pada aksi unjuk rasa menentang UU Omnibus Law Cipta Kerja, Kamis lalu, situasi bisa dikendalikan tanpa menimbulkan insiden.

Hal itu yang membuat Polda Kalsel dinilai layak untuk diapresiasi.

Ketua Tim Komisi III DPR RI Desmond Junaidi Mahesa pun menyampaikan apresiasinya untuk Polda Kalsel.

Politisi dari Partai Gerindra itu menilai Polda Kalsel telah mampu meredam aksi demo mahasiswa di Banjarmasin pada Kamis lalu hingga berakhir damai tanpa insiden.

"Ini berkat tim yang kuat di Polda Kalsel yang dikomando Kapolda. Petugas di lapangan mampu menahan diri dan mengendalikan massa," kata Desmond di Banjarmasin, Senin, seperti ditulis Antara, Selasa (13/10/2020).

Desmond menyampaikan hal itu menyikapi demo damai massa mahasiswa di Banjarmasin menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker) di depan DPRD Kalimantan Selatan.

Menurut Desmond, Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta orang lama tugas di Jakarta yang kerap berhadapan dengan aksi serupa di Ibu Kota.

Kapolda sebagai orang lapangan dinilai sangat fasih dalam mengomando pasukan pengamanan mencegah aksi anarkis yang tak terkendali.

"Namun kalau sudah mengganggu ketertiban umum dan kategori pidana, maka jangan salahkan aparat bertindak tegas. Ini memang sudah tanggung jawab Kepolisian dan tugas Polda Kalsel mengamankan daerah ini," tandasnya.

Apresiasi serupa juga ditujukan Desmond untuk Dewan di provinsi yang telah merespons dengan baik penyampaian aspirasi mahasiswa.

"Karena ini bukan persoalan daerah tapi keputusan politik pemerintah dan DPR. Sekarang tinggal keputusan presiden mensahkan. Kalau memang tidak puas, ada upaya hukum yang bisa ditempuh," ucapnya.

Desmond menegaskan, apapun yang terjadi hari ini merupakan pendidikan politik bersama bagi warga bangsa.

Pada pekan lalu, Aksi ribuan mahasiswa di Banjarmasin, memang sempat memanas dengan aksi saling dorong antara massa dengan petugas. Meski begitu petugas tidak terpancing hingga berhasil meredam massa kembali tertib.

Bahkan ketika massa menyalakan kembang api, petugas tidak juga terpancing dan mampu menahan diri di barisan pengamanan menutup akses ke depan DPRD Kalsel di Jalan Lambung Mangkurat.

Petugas di lapangan dikomando Karo Ops Polda Kalsel Kombes Pol Moch Noor Subchan dan Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Rachmat Hendrawan.

Mereka juga menunaikan salat Zuhur berjamaah bersama mahasiswa di tengah aksi demo yang dimulai sejak pagi hingga sore hari.

Massa membubarkan diri dengan tertib setelah tuntutan mahasiswa agar Ketua DPRD Kalsel H Supian HK berangkat ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi ke Presiden Joko Widodo dipenuhi wakil rakyat pada hari itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper