Bisnis.com, JAKARTA - Tagar #jokowikabur meramaikan media sosial Twitter dan menjadi salah satu topik terpopuler saat ini, Kamis (8/10/2020) pagi.
Tagar ini muncul setelah diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) diagendakan bertolak ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, untuk meninjau proyek Food Estate.
Mayoritas warganet menyayangkan sikap Kepala Negara yang dianggap takut menghadapi para pengunjuk rasa yang menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Akun Twitter @apathoni mencuit: "#jokowikabur is trending. Tiap ada demo kayaknya sembunyi terus ya"
Akun @sofffboiii mencuit: "Ok everybody, the main riot will be moved to Palangkaraya. And actually the fact the he isn't in Jakarta in not a problem since this is national issue, everywhere he goes, hell see the same shit. Every single human in indonesia facing the same problem. #JokowiKabur"
Akun @arisyuliansyah mencuit: "Kl ga salah dulu pernah ada org yg kangen di demo. Giliran mau di demo eh kaburrr,"
Baca Juga
Adapun, akun twitter @ulil mencuit: "Eloknya ya, menurut adab Jawa, jika sedang kedatangan "tamu", ya Pak Presiden tidak malah "nglungani", pergi, untuk menengok food estate di Kalteng. Walau ndak menemui para pendemo, minimal secara simbolis Pak Presiden ada di istana. Itu adabnya. Itulah fatsoen politik."
Deputi Protokol Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin, Presiden sejak sore kemarin, Rabu (7/10/2020) tidak berada di Jakarta.
Seperti diberitakan sebelumnya, Deputi Protokol Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin mengatakan Presiden sejak sore kemarin, Rabu (7/10/2020) tidak berada di Jakarta.
Dia mengatakan bahwa kemarin agenda Presiden Jokowi intern di Istana Bogor, Jawa Barat. Kemudian pada sore harinya Presiden menuju Solo, Jawa Tengah melalui jalur darat dari Yogyakarta.
"Di Solo, agenda presiden adalah nyekar atau ziarah ke makam Ibunda beliau," kata Bey saat dihubungi, Rabu (7/10/2020).
Kendati bertepatan dengan puncak demo UU Cipta Kerja, Bey membantah Presiden Jokowi sengaja meninggalkan Jakarta. Dia mengatakan bahwa agenda meninjau food estate di Kalimantan Tengah telah direncanakan jauh hari, sehingga tidak ada kaitan dengan aksi unjuk rasa.
"Presiden memang concern kepada ketahanan pangan nasional, karena seperti peringatan FAO ada risiko kelangkaan pangan akibat pandemi. Jadi memang Presiden ingin meninjau langsung progres Food Estate ini," ujarnya.