Bisnis.com, JAKARTA - Bertambah lagi anak buah Menteri Edhy Prabowo yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dua pejabat eselon I di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dinyatakan positif Covid-19.
Dua pejabat tersebut ialah Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti dan Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto.
Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Hubungan Kerja Sama dan Luar Negeri KKP Agung Tri Prasetyo.
“Mohon doa agar beliau-beliau segera pulih dan beraktivitas kembali seperti biasa,” ujar Agung saat dihubungi pada Selasa (29/9/2020).
Agung mengungkapkan, Artati terindikasi terpapar virus Corona pada 8 September 2020. Setelah melalui cek kesehatan ulang, pada 24 September 2020, dia dinyatakan positif Covid-19.
Artati pun menjalani perawatan dan isolasi mandiri. Sedangkan Selamet merupakan pasien positif Covid-19 dengan status orang tanpa gejala atau OTG. Slamet juga menjalani isolasi mandiri.
Baca Juga
Sejak awal September, sejumlah pejabat di lingkungan KKP terkonfirmasi positif Covid-19, termasuk Edhy Prabowo. Edhy sempat menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto.
Namun, dia telah dinyatakan negatif virus Corona sejak sepekan lalu dan saat ini telah kembali ke rumahnya.
“Pak MKP (Edhy Prabowo) sehat dan telah beraktivitas di kediaman,” kata Agung.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Aryo Hanggono juga dinyatakan positif tertular virus Corona. Ia wafat pada Senin, 28 September 2020 dan jenazahnya telah dimakamkan di TPU Pondok Ranggon.
Staf Khusus Menteri KKP, Andreau Pribadi, pun dinyatakan positif Covid-19. Dia sempat dirawat bersamaan dengan Edhy dan Aryo di RSPAD Gatot Subroto. Kondisinya mulai pulih setelah menjalani perawatan.
Sebelum sejumlah pejabat tertular virus Corona, Edhy bersama jajarannya melakukan kunjungan ke beberapa kota, seperti Kupang, Makassar, Ambon, dan Maratua, pada akhir Agustus hingga awal September lalu. Beberapa hari kemudian, para pejabat di Kementerian terkonfirmasi tertular virus.
KKP sempat memberlakukan sistem bekerja dari rumah atau work from home untuk seluruh pegawai. Namun saat ini, kantor kembali dibuka dengan pembatasan kegiatan perkantoran maksimal 25 persen pegawai dalam satu gedung.
