Bisnis.com, JAKARTA - Bank Sentral Eropa menawarkan insentif pinjaman yang akan mendorong pemberi pinjaman zona euro merilis pendanaan sangat murah.
Angsuran pinjaman yang ditargetkan, yang dikenal dengan TLTRO, akan memberi bank pinjaman jangka panjang dengan suku bunga serendah minus 1 persen jika perbankan mengalirkan kredit ke perusahaan dan rumah tangga.
Menariknya, bank-bank sudah memiliki dana yang cukup setelah mencatat rekor 1,3 triliun euro (US$1,5 triliun) dalam operasi sebelumnya tiga bulan lalu. Barclays Plc memperkirakan jumlahnya kali ini akan mencapai 10 miliar euro, sedangkan NatWest Markets Plc. memprediksi hingga 200 miliar euro.
"Lebih dari 100 miliar euro berarti kita berbisnis," kata Rishi Mishra, seorang analis di Futures First, dilansir Bloomberg, Kamis (24/9/2020).
TLTRO telah menjadi salah satu alat ECB yang paling penting karena lebih dari sekadar memberi kompensasi kepada bank dengan suku bunga minus 0,5 persen. Suku bunga dibebankan pada simpanan bank, mengurangi profitabilitas dan berpotensi menghalangi mereka untuk memberikan pinjaman.
Beberapa ekonom menganggap ECB telah tersandung pada sistem suku bunga ganda yang memungkinkannya memangkas biaya pinjaman tanpa batas praktis dan tanpa merusak sistem perbankan.
Baca Juga
Namun, akses luar biasa ke pinjaman murah yang dikombinasikan dengan stimulus moneter lain seperti program pembelian obligasi besar-besaran, memang meningkatkan prospek efek samping seperti kenaikan harga aset dan pinjaman berisiko.
Bahkan hal itu dapat merusak pengaruh ECB atas harga pasar jangka pendek. Euribor tiga bulan, yakni tingkat di mana bank secara teoritis dapat meminjam dari satu sama lain, turun ke rekor terendah menjadi -0,508 persen minggu ini.
Ketika turun di bawah suku bunga kebijakan ECB minggu lalu, itu adalah fenomena yang hanya terjadi sekali sebelumnya, pada Agustus 2019, sesaat sebelum bank sentral menurunkan suku bunga deposito.
Kelebihan likuiditas di zona Euro mungkin akan segera melampaui 3 triliun euro untuk pertama kalinya.
ECB memproyeksikan ekonomi akan berkontraksi 8 persen tahun ini, dan tingkat inflasi turun di bawah nol untuk pertama kalinya dalam empat tahun. Meningkatnya infeksi virus Corona dapat memperburuk prospek.
Ekonom memperkirakan program pembelian obligasi pandemi 1,35 triliun euro akan diperluas lagi tahun ini. Pasar tidak akan menetapkan harga pemotongan suku bunga 10 basis poin lagi hingga Oktober 2021.
Piet Christiansen, kepala strategi di Danske Bank A / S di Kopenhagen, memperkirakan bahwa kelebihan likuiditas akan naik lagi 600 miliar euro menjadi 800 miliar euro pada musim panas 2021.
"Kami pikir pandangan ini harus dan akan menang," kata Frederik Ducrozet, kepala strategi global di Banque Pictet & Cie di Jenewa.