Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampil perdana pada sidang umum PBB, Rabu (23/9/2020) secara virtual. Jokowi memilih menggunakan bahasa Indonesia untuk menyampaikan pernyataan pada Sidang Majelis Umum ke-75 tersebut.
Presiden membuka pidatonya dengan menapak tilas alasan pembentukan PBB. “PBB dibentuk agar perang besar, Perang Dunia ke-2 tidak terulang kembali. 75 tahun yang lalu PBB dibentuk agar dunia bisa lebih damai, stabil, dan sejahterah,” kata Jokowi.
Simak pidato Jokowi selengkapnya dari Youtube Sekretariat Presiden di atas.
Jokowi dalam pidatonya juga menyampaikan pentingnya gotong royong melawan pademi Covid-19. Kepentingan nasional setiap negara jangan sampai melupakan negara-negara lain yang membutuhkan bantuan.
Dalam jangka panjang, ketahanan kesehatan dunia harus diperkuat dengan berbasis ketahanan kesehatan nasional. Hal ini akan menjadi penentu pada masa yang akan datang.
“Mari kita memperkuat komitmen dan konsisten menjalankan komitmen untuk selalu berkerja sama,” tutup Presiden dalam pidatonya.
Pidato Presiden Jokowi pada Sidang Umum PBB merupakan yang pertama kalinya selama ia menjabat sebagai Kepala Negara. Pada masa kepemimpinan sebelumnya, Jokowi selalu diwakilkan oleh wakilnya, yakni Jusuf Kalla.
Tahun lalu, Jusuf Kalla juga menyampaikan pidato dalam bahasa Indonesia.
Sebelumnya, selama 4 tahun berturut-turut, dia berpidato di Sidang Umum PBB menggunakan bahasa Inggris.
Adapun SMU PBB tahun ini dilaksanakan bertepatan dengan berdirinya organisasi tersebut dan diselenggarakan di tengah situasi dunia yang penuh berbagai tantangan.
SMU PBB dimulai pada 15 September 2020 dan sesi tingkat tinggi akan berlangsung pada 21 September hingga 2 Oktober 2020. Seluruh rangkaian tingat tinggi akan dilaksanakan secara hybrid, atau dihadiri secara fisik dan virtual karena berlangsung di tengah pandemi Covid-19.
Pertemuan fisik akan berlangsung di markas besar PBB, New York, Amerika Serikat yang hanya dapat diikuti oleh perwakilan masing-masing negara yang berkedudukan di sana.
Indonesia akan diwakili oleh Dubes LBBP RI di New York, sedangkan delegasi lainnya akan mengikuti pertemuan tingkat tinggi SMU ke-75 secara virtual.
Sejumlah menteri juga akan menyampaikan pidato secara virtual. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan selain dirinya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati akan berpartisipasi dalam rangkaian sidang tersebut.