Bisnis.com, JAKARTA - Orang terkaya di Hong Kong, Li Ka-Shing menyumbangkan HK$ 170 juta atau US$22 juta kepada empat universitas lokal. Sumbangan tersebut sebagai bantuan yang dapat disalurkan ke kota-kota yang dilanda gejolak politik dan kemerosotan ekonomi.
Uang yayasan Li Ka Shing akan digunakan untuk membantu membangun fasilitas penelitian biokimia, biomedis dan teknologi berkelanjutan, serta untuk solusi pembelajaran dan pengajaran kecerdasan buatan.
"Li memberikan donasi untuk memajukan keunggulan pendidikan di tengah ketidakpastian," kata badan amal itu dalam pernyataannya seperti dikutip Bloomberg Rabu (16/9/2020).
Dengan perhitungan kurs Jisdor hari ini di level Rp14.844, maka sumbangan Li setara dengan Rp326,57 miliar.
Dengan bantuan tersebut, Li memperluas filantropinya setelah memberikan setidaknya US$206 juta pada tahun lalu ke universitas lokal, bisnis kecil dan layanan medis di kota yang diguncang oleh protes politik yang kejam dan serta terdampak pandemi virus corona atau covid-19.
Adapun sektor pariwisata, ritel, industri makanan dan minuman, serta perhotelan terpukul karena krisis, ekonomi Hong Kong senilai US$366 telah jatuh ke dalam resesi.
Baca Juga
Karena itu, pemerintah telah mengumumkan langkah-langkah untuk memberikan stimulus dan memperkirakan ekonomi akan menyusut sebanyak 8 persen tahun ini.
Bloomberg Billionaires Index mencatatkan, Taipan itu menambahkan US$1,4 miliar ke kekayaan bersihnya tahun ini, sehingga totalnya menjadi US$31 miliar.