Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi virus Corona (Covid-19) sungguh tak pandang bulu. Taipan sekelas Li Ka-shing pun kena 'bogem mentah' virus mematikan ini.
Perusahaan andalan kerajaan bisnis yang didirikan oleh pria terkaya Hong Kong ini, CK Hutchison Holdings Ltd. dan CK Asset Holdings Ltd., mengalami dampak signifikan dari pandemi Corona.
Kondisi itu digambarkan dalam ringkasan outlook oleh co-managing director grup perusahaan, Canning Fok, yang dibagikan setelah pertemuan pemegang saham tahunan pada Kamis (14/5/2020), seperti diberitakan Bloomberg.
CK Hutchison - perusahaan yang bergerak di bidang ritel, telekomunikasi, dan pelabuhan - memperkirakan penurunan tajam laba ritel sebesar 50 persen pada paruh pertama tahun ini.
Namun demikian, bisnis ritel perusahaan diperkirakan akan kembali 'diterima' pada paruh kedua, ketika China dan kawasan Eropa membuka kembali aktivitas perekonomiannya.
Unit-unit ritelnya mencakup jaringan supermarket ParkNShop, toko elektronik Fortress, jaringan perawatan kesehatan dan kecantikan, Watsons, dan wewangian mewah ICI Paris.
Sementara itu, CK Asset, cabang properti kerajaan bisnis Li, mengatakan dalam pengarsipan kepada bursa pada Kamis (14/5/2020) bahwa pihaknya memperkirakan dampak Covid-19 "secara kolektif dapat menghasilkan pengurangan material" dalam laba bersih untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni.
Perusahaan-perusahaan itu yang kini dipimpin oleh putra sulung Li, Victor Li, sedang bergulat dengan dampak wabah Covid-19 ketika ekonomi negara di seluruh dunia berisiko tergelincir ke dalam resesi.
Volatilitas di pasar keuangan, mata uang, dan minyak menimbulkan tantangan-tantangan lebih lanjut bagi grup perusahaan ini, yang memiliki operasi terbentang mulai dari Asia hingga Eropa dan Amerika.
Pandemi global ini menambah tekanan bagi basis perusahaan di Hong Kong yang telah terdampak aksi protes prodemokrasi. Dua faktor ini telah secara signifikan melumpuhkan pariwisata di pusat keuangan Asia tersebut sekaligus mendorong sektor-sektor seperti ritel dan perhotelan terjun bebas.
CK Asset mengatakan pihaknya mencatat kontribusi yang lebih rendah dari penjualan properti Hong Kong pada kuartal pertama, kontribusi negatif dari operasi hotel dan pub, serta penurunan yang signifikan untuk nilai pasar kepemilikannya dalam real estate investment trusts (REITs) yang terdaftar.
Senasib sepenanggungan, CK Hutchison mengatakan bisnis pelabuhannya telah mengalami penurunan laba sebesar hampir 20 persen sepanjang tahun ini.
“Setiap sektor bertahan untuk bertahan hidup di kondisi saat ini. Kita adalah salah satu yang paling ulet dari semua perusahaan di dunia,” ungkap Li junior dalam rapat pemegang saham.
Setidaknya perusahaan punya secercah harapan pada bisnis telekomunikasinya. Menurut Canning Fok, sebagian besar jaringan CK Hutchison di Italia, Irlandia, dan Austria siap di-upgrade ke jaringan 5G.