Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati, yang dikenal sebagai sepupu Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan, berkomentar soal polemik Pasukan Rajawali.
Pengamat intelijen yang dikenal dengan sapaan Nuning ini menyebutkan bahwa intelijen khusus (Intelsus) "Rajawali" yang dimiliki Badan Intelijen Negara (BIN) bukan merupakan pasukan khusus, seperti video yang beredar di dunia maya.
"Intelsus Rajawali bukan pasukan khusus, namun taruna/taruni dan para agen lulusan STIN dan Seno (BIN) yang terpilih dididik untuk memiliki kemampuan Intelsus termasuk kemampuan intelijen tempur (Intelpur)," kata Nuning dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip Antara, Minggu (13/9/2020).
Mereka, lanjut Nuning, nantinya dikirim ke tempat penugasan melaksanakan operasi intelijen penting dan memiliki kemampuan dalam menghadapi ancaman.
"Jangan sampai saat hadapi kelompok bersenjata tak paham mengatasinya. Contohnya di Papua yang memiliki titik wilayah gawat (red spot)," ujar anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Partai Hanura ini.
Dengan pertimbangan ancaman dan medan tugas yang akan dihadapi di Papua tersebut, kata Nuning, mereka perlu dibekali kemampuan intelsus dan intelpur sehingga lebih siap pada saat bergabung dengan satgas TNI/Polri.
Baca Juga
"Seharusnya masyarakat bangga siswa STIN memiliki soft skill yang hebat," ujar Nuning.
Dikatakan Nuning, dalam Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara yang menyebut Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) sebagai pemasok sumber daya manusia (SDM) utama untuk BIN.
Oleh karenanya, menurut Nuning, STIN terus mengembangkan pendidikan serta pelatihan untuk mencapai tujuan agar BIN dapat mencapai kemampuan intelijen berkelas dunia.
"Siswa STIN pantas dan harus memiliki keterampilan, seperti ahli bela diri, siber, dan keahlian forecasting, dan lain-lain," tambah Nuning.
Nuning menyatakan, keahlian seperti itu diperlukan kelak ketika mereka terjun di lapangan.
"Hal ini menunjukkan intelijen kita tidak kalah dengan 11 badan Intelijen terbaik dunia, seperti MI6, CIA, GRU, DGSE, ISI, Mossad, CSIS, BND, ASIS, R&AW, dan MSS China yang hebat," papar Nuning.
Apalagi, tambah mantan anggota Komisi I DPR RI ini, akan ada kedeputian baru yang membidangi ASN.
Kedeputian baru ini juga harus memiliki tenaga-tenaga ahli di bidang psikiatri dan psikologi forensik yang paham ilmu perilaku atau profilling, sosiologi yang memahami perilaku sosial aparatur negara.
Nuning berharap pro dan kontra yang muncul terkait pasukan Rajawali bisa menjadikan BIN semakin kuat dan profesional.
Sebelumnya dalam video yang viral di media sosial, BIN menampilkan atraksi pasukan khusus bernama Rajawali. Pasukan khusus dengan senjata laras panjang tersebut beraksi saat Inaugurasi Peningkatan Statuta STIN di Plaza STIN, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/9).