Belarusia
Belarusia menjadi salah satu negara yang menyelenggarakan pemilihan umum presiden di tengah masa pandemi virus Corona. Pemilu itu bahkan telah dihelat pada 9 Agustus 2020.
Otoritas pemilihan umum negara tersebut mengumumkan bahwa petahanan yang telah berkuasa sejak 1994, Alexander Lukashenko, unggul 80,1 persen suara dibandingkan lawannya Svetlana Tikhanovskaya sebesar 10,12 persen.
Namun, Tikhnovskaya meyakini bahwa pihaknya unggul 60 - 70 persen. Hasil pilpres ini ditengarai banyak dilakukan kecurangan.
Alhasil, dikutip dari BBC, sekitar 31.000 rakyat Belarusia memprotes hasil pilpres yang kembali memenangkan Presiden Lukashenko. Akibat kerusuhan ini, dua demonstran dilaporkan meninggal.
Banyak demonstran ikut terluka lantaran pasukan kepolisian menggunakan kekerasan, menembak peluru karet, dan gas air mata ke arah massa.
Lukashenko merupakan Presiden Belarusia terlama di Eropa yang menghadapi tekanan asing.
Menjelang pemungutan suara terjadi tindakan keras terhadap aktivis dan jurnalis di tengah demonstrasi oposisi terbesar di negara itu dalam beberapa tahun.
Ketika dunia mengecam kekerasan tersebut, Presiden Vladimir Putin memberikan selamat atas kemenangan Lukashenko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel