Amerika Serikat
Sebagai negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi, Amerika Serikat tengah memasuki masa kampanye pemilihan presiden. Pemilihan itu akan dilaksanakan pada 3 November 2020.
Petahana Donald Trump sempat mengangkat usulan untuk menunda pemilihan presiden. Namun, proposal itu segera ditolak oleh Partai Demokrat dan rekan-rekannya dari Partai Republik di Kongres. Kongres merupakan satu-satunya lembaga dengan wewenang untuk melakukan perubahan seperti itu.
Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows pada bulan lalu pun menegaskan bahwa Amerika Serikat akan tetap mengadakan pemilihan pada tanggal 3 November 2020.
Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence maju kembali sebagai calon pasangan presiden dan wapres pada pilpres kali ini.
Namun, pemerintahan Trump tengah menghadapi kritikan pedas dari rakyat terkait dengan penanganan Covid-19 yang telah merenggut 189.000 nyawa. Sejak awal tahun, AS telah mencatat 6,29 juta kasus Covid-19.
Di pihak oposisi, Joe Biden (mantan Wakil Presiden AS pada 2009 - 2017) bersama mantan senator Kamala Harris (cawapres pertama dari ras kulit gelap) maju menjadi lawan Trump pada November.
Kritik soal penanganan kasus Covid-19 di AS diperparah dengan kerusuhan akibat kematian laki-laki ras kulit hitam, George Floyd pada 26 Mei yang terjadi di Minneapolis dan menyebar ke seluruh negara bagian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
